Mohon tunggu...
Agus Ajalah
Agus Ajalah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Salam Kompas (Utara, Timur, Selatan, Barat)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa (Pendemo) & Polisi (Yg Ternyata Bapaknya)

27 Maret 2012   13:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari di negara entah berantah, hiduplah sebuah keluarga bahagia. Keluarga itu terdiri dari seorang bapak, ibu dan 2 anak. Sang bapak mempunyai profesi sebagai seorang Polisi dan sang ibu sebagai Guru, anak pertama masih kuliah semester 5 dan anak kedua masih SMA kelas 2. Disuatu pagi, terjadilah percakapan antara bapak dan anak pertamanya :

Bapak : Mau kemana nak, kok pake iket kepala segala, kayak mau perang kemerdekaan aja..???

Anak  : Biasa pak, Mahasiswa gitu loch, mau ikut yg kyak di TV-TV gtu loch..

Bapak : Mau jadi artis.??? Apa mau ikut Audisi Indonesian Idol.???

Anak   : Wah, bapak ini mau tau aja deh. Ya udah, saia mau kekampus dulu, Salamulekum..

Bapak : Walaekumsalam, hati-hati di jalan..

Akhirnya pergilah sang anak ke kampusnya dengan mengendarai motor maticnya. Setelah nyampe di kampus, dia langsung segera pergi ke BEM untuk berdiskusi dengan teman-temannya sesama aktivis. Terjadilah percakapan seprti dibawah ini :

Anak : Temen-temen, masa kita au diem aj sih mendengar BBM mau naik..

Temen : Iya nih, ayo kita demo menentang naiknya harga BBM..

Anak : Setuju banget tuh, ayo kita panggil temen-yemen yg lainnya..

Temen : OK, saia panggil temen-temen yg lainnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun