Celana Dalam dalam Kupu-Kupu Malam
Malam diselimuti kelam mencekam
Tanpa dialiri secercah dana cahaya
Pengharapan demi pengharapan mengalir di setiap akhir jaitan calana dalamku
Pengharapan dan penantian adalah sumber kekuatan motivasi hidupku
Ku berjalan melangkah mengitari ruas jalan yang dilewati ribuan manuisa
Kuberharap dalam ribuan manusia ada yang terispnirasi pada kemolekan tubuhku
Dan berniat membantuku guna mencicipi tubuh indahku
Higga dengan ikhlas aku menjamunya
aku tak pernah ridho akan profesi ini
aku tidak sendiri dalam profesi ini
aku dan rekanku adalah korban dari para pemulung kebijakan
yang seolah-olah mengecap kami sebagai kupu-kupu malam
aku bukan kupu-kupu malam
walaupun hidupku ku gantungkan dalam gantungan celana dalam
dalam gelapnya malam, namun bukan itu
dipretengahan malam para pemulung juga menikmati buah calan dalamku
di saat cahaya mulai berpihak sebagian malam aku lepas dari kungkungan
selangkang pemulung kebijakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H