Pada dasarnya, TNI AL memiliki dua peran penting.Â
Pertama, peran militer. Dalam hal ini TNI melakukan segera operasi pertahanan untuk melindungi wilayah laut Indonesia dari ancaman militer contohnya seperti perang atau agresi.
Yang kedua adalah peran niir militer atau non militer. Dalam hal ini, TNI Angkatan Laut melakukan operasi pertahanan dalam hal non militer seperti adanya ancaman ekonomi, politik, sosial, budaya, dan ancaman lain yang tentunya berada di wilayah lautan.Â
Peran Non-Militer TNI-AL
TNI-AL melakukan berbagai kegiatan operasi dan patrol yang dilakukan secara teratur di area perairan Indonesia. Operasi oleh TNI-AL ini, menunjukkan adanya upaya untuk menjaga wilayah perairan Indonesia dari ancaman militer sekaligus mengatasi beberapa ancaman non militer lain.
Dilansir CNBC, TNI angkatan Laut berhasil menangkap beberapa unit kapal Vietnam yang diduga melakukan aktivitas penangkapan ikan liar di Laut Natuna Utara. Dua kapal dengan bendera Vietnam yang memiliki total 19 ABK tersebut memasuki area ZEE atau Landasan Kontinen Indonesia.
Setelah dilakukan pemeriksaan kedua kapal tersebut terbukti melakukan penangkapan ikan secara ilegal dengan ditemukannya 15 ton ikan di kapal tersebut. Lalu, kapal tersebut juga terbukti menggunakan alat tangkap bernama trawl yang bisa merusak ekosistem laut. Seluruh ABK kemudian diamankan oleh TNI AL untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain peristiwa itu, TNI Angkatan Laut juga pernah menggagalkan penyelundupan benih lobster senilai 3 miliar rupiah yang akan melewati bandara Juanda Surabaya. TNI AL kemudian bekerja sama dengan stakeholder Lanud Juanda dalam melakukan pemeriksaan.
Setelah ditindaklanjuti, ditangkapnya seorang tersangka yang membawa 41 kantong baby lobster yang disembunyikan di dalam tas ransel dan juga koper yang akan dibawa terbang dari Surabaya ke Singapura. Tentunya, seluruh benih lobster ini tidak memiliki dokumen resmi ataupun illegal.
Kedua peristiwa tersebut menunjukkan bahwa TNI angkatan Laut tidak hanya bertugas menegakkan kedaulatan negara saja tetapi juga melindungi sumber daya alam yang ada di Indonesia, khususnya yang berada di area perairan.
Namun, operasi oleh TNI-AL juga berhasil menggagalkan penyelundupan barang lain yang bukan merupakan sumber daya alam. Dilansir dari laman mimbar maritim, TNI-AL berhasil gagalkan penyelundupan ballpres seberat 56.000 kg secara ilegal di provinsi Riau yang berasal dari Malaysia.