Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan untuk shalat Tarawih di salah satu masjid yang lumayan besar di lingkungan kost. Setelah melaksanakan shalat Isya', shalat Tarawih pun dimulai. Setelah itu, imam memberikan sedikit kultum dan dilanjutkan dengan shalat Witir berjamaah.Â
Saat sedang melipat alat shalat dan sajadah, saya melihat beberapa anak yang berlarian menuju imam. Mereka menyodorkan buku dan pulpen masing-masing. Ya, mereka meminta tanda tangan imam tarawih. Melihat hal tersebut, saya menjadi teringat masa kecil saya. Ternyata, kegiatan semacam ini masih diberikan oleh sekolah hingga saat ini.
"Fansign" atau meminta tanda tangan kepada imam Tarawih adalah salah satu kegiatan wajib anak selama Ramadhan. Mereka harus memperhatikan dengan baik apa yang imam sampaikan saat kultum dan mencatatnya.
Lalu, mereka akan meminta tanda tangan sebagai bukti telah melakukan kegiatan Tarawih. Semua kegiatan merupakan salah satu tugas yang ada di Buku Agenda Kegiatan Ramadhan.
Sekolah akan memberikan buku agenda Ramadhan kepada setiap siswa. Yang saya ingat, buku tersebut berisi banyak sekali kolom yang harus diisi. Agenda Kegiatan Ramadhan sendiri berisi beberapa bagian yang harus diisi oleh siswa dengan jujur dan ditandatangani oleh orang tua. B
agian yang harus diisi ini meliputi kegiatan-kegiatan lain di Bulan Ramadhan seperti Puasa Ramadhan, Shalat Wajib Lima Waktu, Shalat Sunnah Tarawih, Tadarus Al-Quran, Shalat Jumat, Hafalan Surat-Surat Pendek (Juz`ama), Hafalan Ayat Kursi, Hafalan Surat Yasin, Hafalan dan Praktik Tata Cara Berdo`a dan Shalat Ied. Ada juga kolom rangkuman dari ceramah sebelum Sholat Tarawih, saat Sholat Jumat bagi siswa laki-laki, dan setelah Shalat Ied.
Jika ditelaah lagi, ada banyak sekali manfaat dari mengisi buku ini. Pertama, membuat anak berusaha jujur dan berusaha taat beribadah selama bulan Ramadhan. Harapannya, buku ini bisa membuat anak lebih taat beribadah setelah bulan Ramadhan.
Kedua, belajar tanggungjawab. Buku ini melatih anak agar bertanggungjawab akan kegiatan mereka di bulan Ramadhan. Setelah libur Idul Fitri, buku akan dikumpulkan dan mendapatkan nilai dari pihak sekolah. Baik atau buruk nilainya, mereka harus menerima dengan lapang dada hasil kerja keras mereka selama bulan Ramadhan.
Ketiga, disiplin beribadah. Dengan adanya buku ini, anak akan menjadi disiplin beribadah sesuai jadwal secara tidak langsung. Walaupun mungkin motivasinya untuk mengisi buku agenda Ramadhan, lambat laun anak akan mengerti tentang disiplin dan kewajiban beribadah bagi diri mereka sendiri.Â