Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022 | putriwulandari22022000@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sego Ingkung, Sajian Khas Perayaan Maulid Nabi di Jawa

8 Oktober 2022   20:10 Diperbarui: 8 Oktober 2022   20:29 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ayam ingkung (sumber: Merah Putih)

Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang menjadi momen penting untuk dirayakan seluruh umah islam di Indonesia. Rasa syukur masyarakat atas kelahiran Nabi Muhammad ini tercermin dari berbagai tradisi yang telah dilakukan sejak lama. Selain berbagai tradisi, tidak lengkap rasanya apabila perayaan tidak dilengkapi dengan makanan khas.

Ada satu makanan khas Maulid Nabi yang masih dilestarikan oleh masyarakat beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanan ini bernama Sego Ingkung. Sego Ingkung biasa disebut juga dengan sego gurih atau Nasi Suci Ulam Sari. Sego Ingkung adalah nasi tumpeng berisi nasi gurih dengan lauk seekor ayam utuh dan berbagai lauk lain.

Sego gurih adalah nasi yang dimasak dengan menggunakan santan dan berbagai rempah. Beberapa tambahan ini membuat nasi menjadi semakin gurih dan pulen. Oleh karena itu nasi jenis ini disebut dengan sego (nasi) gurih.

Sedangkan ayam Ingkung adalah ayam kampung utuh yang dimasak dengan berbagai rempah dalam waktu yang sangat lama. Sego Ingkung kemudian juga disajikan dengan berbagai lauk pelengkap lain selayaknya nasi tumpeng.

sajian sego ingkung dalam perayaan Maulid Nabi di Pacitan (sumber: Halo Pacitan)
sajian sego ingkung dalam perayaan Maulid Nabi di Pacitan (sumber: Halo Pacitan)

Sego Ingkung ini akan disantap saat perayaan Maulid Nabi. Masyarakat dan tokoh penting masyarakat akan berkumpul di masjid, balai desa, atau rumah salah satu warga. Acara diawali dengan sambutan dari beberapa tokoh masyarakat. Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiyah dan juga doa bersama. Acara diakhiri dengan kauman atau makan bersama berupa Sego Ingkung.

Filosofi Sego Ingkung

Terkesan sederhana, Sego Ingkung memiliki filosofi yang mendalam. Sego dalam bahasa jawa berarti nasi.

Dilansir oleh Kompas.com, Ayam Ingkung memiliki arti mengayomi, diambil dari kata jinakung dalam Bahasa Jawa kuno dan manekung yang artinya memanjatkan doa. Hal ini tidak mengherankan karena faktanya, Ingkung digunakan sebagai sesajen sejak kerajaan Jawa dipengaruhi agama Hindu.

Ayam sendiri dipilih bukan tanpa alasan. Dilansir oleh The Asian Parents, ayam memiliki beberapa perilaku yang harus ditiru oleh manusia. Seekor ayam saat diberi makanan tidak akan langsung memakan makanan tersebut, makanan akan dipilih dahulu mana yang baik dan mana yang buruk dimakan. Kemudian menusia diharapkan mampu memilah hal baik dan buruk seperti ayam.

Karena zaman yang semakin modern, arti dan makna Ingkung tentunya berubah. Saat ini, sajian Sego Ingkung seringkali hanya dianggap sebagai sarana sedekah dan kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun