Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pacitan: Kota Seribu Pesona

24 November 2021   20:00 Diperbarui: 24 November 2021   20:08 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Gambar Terdahsyat

Pacitan adalah sebuah kabupaten kecil yang berada di barat daya provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten kecil ini diam-diam menyimpan banyak pesona dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, Pacitan memiliki banyak sekali julukan dan daya tarik unik. Berikut beberapa pesona Kota Pacitan.

  • Paradise of Java

Pacitan: Paradise of Java merupakan salah satu slogan kebanggaan masyarakat Pacitan. Pacitan memiliki pesona wisata yang tiada habisnya. Mulai dari wisata alam berupa pantai, goa dan spot foto selama perjalanan yang indah. Contohnya seperti Pantai Klayar, Pantai Watukarung, Goa Gong,dll. Berbagai wisata budaya tahunan seperti Ceprotan, Kethek Ogleng, dan Kirab Agung. Dan berbagai kuliner otentik yang memanjakan lidah wisatawan seperti Nasi Tiwul, Ikan Kelong dan Tahu Tuna.

  • Kota Kelahiran SBY

SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia ke-6. Beliau lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. SBY menghabiskan masa kecil di rumah sederhana yang saat ini menjadi galeri kecil. Rumah tersebut sampai saat ini masih menjadi salah satu daya tarik wisatawan, penataannya yang tidak berubah sama sekali dan penuh dengan potret SBY sejak kecil hingga saat ia menjabat sebagai presiden. Saat ini juga dibangun Museum SBY-ANI, museum dan galeri yang nesar dan megah, yang rencananya akan dibuka untuk umum di tahun 2022.

Sebagian besar wilayah Pacitan berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Diantara pegunungan kapur ini, banyak ditemukan goa yang memiliki berbagai ciri khas. Dilansir dari Pacitanku.com, total ada 105 goa dan luweng yang ada di Pacitan. Dan kerennya lagi, sebagian besar goa di Pacitan masih memiliki stalaktit dan stalagmit yang masih aktif. Bahkan, di beberapa ditemukan fosil manusia purba dan alat - alat purbakala.

  • Batik Pace

Batik Pace merupakan batik khas Pacitan dengan ciri khas motif pace. Pace merupakan buah yang tidak terpisahkan dengan kota Pacitan. Konon, asal kata Pacitan berasal dari buah pace. Batik Pace merupakan motif yang sederhana. Motifnya didominasi gambar buah Pace yang di sekelilingnya terdapat gambar dedaunan. Ornamen lain kadang ditambahkan untuk mempercantik batik. Saat ini, batik sudah didaftarkan ke Kemenhumham sehingga sudah mempunyai hak paten.

  • Nasi Tiwul dan Tahu Tuna

Nasi Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu (cassava) melalui proses tradisional, yaitu tepung cassava ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit. Nasi tiwul saat ini sudah jarang dijumpai dan hanya ada di beberapa rumah makan di Pacitan. 

Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa nasi tiwul adalah makanan untuk masyarakat kampung dan ndeso karena di jaman dulu hanya orang kaya yang mampu membeli beras. Padahal, nasi tiwul merupakan olahan makanan pokok yang memiliki kalori dan gula lebih rendah daripada nasi putih biasa. Bahkan, nasi tiwul baik dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus.

Pacitan merupakan salah satu daerah penghasil ikan tuna. Masyarakat kemudian berusaha mengolah ikan tuna menjadi makanan yang mampu memikat wisatawan. Salah satu hasil olahan itu adalah Tahu Tuna. Ikan tuna sebagai bahan dasar utama dipisahkan dari tulangnya hingga bersih, digiling, dicampur bumbu dan tepung tapioka. Kemudian diaduk menjadi adonan lalu dimasukkan kedalam tahu yang sebelumnya dibelah dua dan digoreng terlebih dahulu. Tahu yang sudah berisi adonan ikan tuna tersebut direbus, ditiriskan, dan kemudian didinginkan. Setelah dingin, dilanjutkan dengan proses packing dan tahu tuna siap dipasarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun