Mohon tunggu...
Puyang Puyeng
Puyang Puyeng Mohon Tunggu... -

masih puyeng

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menghentikan Bebalnya Orang Lampung

1 November 2012   17:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa sebenarnya etnik Lampung?  Karena di provinsinya sendiri suku Lampung adalah minoritas, banyak yang anggap bahwa nama provinsi ini bukan penanda sebuah etnik tertentu. Menurut sumber resmi,orang Lampung kurang dari 30 persen warga provinsi ini yg berjumlah hampir mencapai sepuluh juta jiwa.

Padahal, meski jumlahnya sedikit, banyak orang-orang Lampung yang telah berkontribusi secara nasional. Jika dihitung, ada banyak petinggi negeri ini mulai menteri, dirjen, profesor, jenderal hingga pengusaha nasional bertaburan di pentas nasional. Bukan hanya sekarang, namun sejak era dahulu.

Misalnya Abu Rizal Bakrie, pengusaha nasional Bakrie group, Keluarga Tohir yg merupakan salah satu pemilik group Adaro. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Bagir Manan, Jenderal Ryacudu. Belum lagi yg menduduki level puncak di dunia birokrasi sebagai dirjen di berbagai kementerian dan lembaga, jubir presiden yg kalem si Julian itu juga asli Lampung. Tentu masih banyak lagi di tentara dan kepolisian yg berpangkat jenderal mengikuti jejak alm. Jend.alamsyah ratu prawira negara.

Jadi dg jumlah penduduk Indonesia yg 250 Juta, dan jumlah etnik Lampung yg kurang lebih dua setengah juta jiwa, etnik ini juga telah berkiprah dengan baik di republik ini sejajar dengan yg berjumlah lebih besar.

Tapi, orang-orang yg saya sebut di atas sukses kebanyakan setelah merantau atau merasakan luasnya cakrawala dunia, selebihnya karena mengenyam pendidikan yg berkualitas baik di Lampung maupun di luar Lampung.

Di perantauan, telah banyak perkumpulan perantauan coba dibuat, mereka mencoba  menyediakan dana beasiswa, pelatihan keterampilan, permodalan untuk menyalurkan segala potensi yg ada namun kurang berhasil. Lagi-lagi pemda yg korup dan mitra masyarakat yg tidak kompeten telah membuat program ini kurang berhasil

Selayaknya orang Lampung meniru gerakan serupa yg dijalankan oleh suku minang. Konflik etnis yg baru saja terjadi bukan hal baru, telah sering terjadi, namun semua harus bahu membahu membenahi agar tidak ada kejadian serupa, segala pemicu mulai diberesi satu-satu termasuk soal ketertinggalan pendidikan, keterampilan dan permodalan yg dialami generasi muda Lampung saat ini dari etnik lainnya di provinsi sendiri.


Salam.



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun