Sudah menjadi kodratnya kalau manusia adalah mahluk yang sangat membutuhkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Kebutuhan ini kemudian membuat manusia selalu ingin tampil lebih baik dan lebih unggul dibanding orang lainya, membuat mereka melakukan begitu banyak upaya untuk bisa membuat orang lain menghargai dan memberinya pengakuan sebagai yang "lebih baik", "lebih menarik", "lebih mempesona", "lebih berkuasa", "lebih berpengaruh" dan "lebih-lebih" yang lainya. Sayangnya, tidak semua yang menginginkan "menjadi lebih" ini kemudian benar-benar diakui oleh orang lain sebagai lebih. Malah beberapa orang yang begitu menginginkan pengakuan dan penghargaan ini malah mendapatkan kebalikanya, diabaikan dan direndahkan. Apakah anda mengalaminya? Atau setidaknya, apakah anda adalah salah satu orang yang sedang berusaha menjadikan diri anda lebih berpengaruh dan lebih mempesona dibanding orang lainya? Jika iya, semoga artikel ini dapat membantu anda. Jika kita perhatikan dalam setting interaksi sosial, ada beberapa orang yang nampak begitu "mempesona" sehingga menjadi primadona dan dikagumi oleh lingkunganya, mereka nampak memiliki pengaruh, wibawa dan pesona yang sangat tinggi, sehingga bisa membuat orang lain dengan mudahnya terpengaruh dan terbawa dalam daya magnetisme mereka. Sementara banyak pula orang yang seolah "antara ada dan tiada" dalam sebuah interaksi, orang yang kata-katanya tidak didengarkan, keberadaanya tidak diperhitungkan dan bahkan tidak mendapat perhatian sama sekali dari lingkungan sosialnya. Apakah yang membuat perbedaan ini? Sebelum membahas alasanya, saya ingin mengingatkan pada anda, karisma dan inner beauty merupakan elemen yang sangat penting dalam kehidupan, terutama bagi pemimpin dan orang yang berada dalam posisi "mengatur". Bagaimana anda bisa mengendalikan orang lain jika anda bahkan tidak memiliki wibawa yang memungkinkan orang lain bisa mendengarkan anda? Apakah hal penting yang menjadikan seseorang memiliki wibawa dan karisma?
Kitabisa amati dari bagaimana cara mereka bicara dan dari bagaimana mereka bersikap (body language, attitude) dan respon-respon mereka. Secara garis besar materi ini sudah saya bahas dalam Buku Hitler Effect dan saya perdalam mengenai bagaimana "cara bicara" yang akan membuat seseorang mendengarkan (memiliki efek hipnotis) dalam program , tepatnya . Selain dari bagaimana mereka bicara, respon yang mereka berikan, ekspresi wajah, gerak-gerik dan bahasa tubuh, orang lain juga akan mengklarifikasikan anda sebagai orang yang memiliki wibawa dan pesona atau tidak dari bagaimana anda menggunakan kata-kata, dari pilihan kata yang anda gunakan untuk mengungkapkan pemikiran anda dan pilihan kata anda dalam merespon penolakan dan pendapat orang lain. Seseorang yang berkarisma dan memiliki pesona bukan hanya memiliki bahasa tubuh yang "menarik" namun memiliki pilihan kata yang "menyentuh". Dalam sebuah tayangan di BBC Channel yang sedang membahas mengenai kharisma Hitler (judul programmnya The Dark Charisma of Adolf Hitler) dikatakan bahwa "Karisma terbentuk dalam berinteraksi", sehingga dengan demikian, karisma anda akan terbentuk dari bagaimana cara anda berinteraksi.
Lalu, bagaimanakah cara anda dalam berinteraksi? Sudah membuat orang lain menganggap anda berkarisma dan memiliki daya pengaruh atau tidak? Tentang kemampuan berkata-kata, baik itu untuk "membujuk" atau untuk "merespon" saya telah ungkapkan secara detail pula dalam Program Mind Master Complete Manual, terutama , selain juga dalam Buku Hitler Effect yang bisa anda dapatkan di toko Buku Terdekat. Elemen berikutnya yang akan menentukan daya pesona, karisma dan pancaran inner beauty anda adalah bagaimana kondisi mental anda. Apakah anda memiliki rasa percaya diri yang tinggi? Apakah emosi anda mudah terpengaruh oleh orang lain atau anda memiliki stabilitas emosional yang membuat orang lain segan pada anda? Seseorang dianggap memiliki karisma dan wibawa saat mereka memiliki "kendali diri" yang tinggi, saat dari wajah dan seluruh elemen dalam dirinya memancarkan aura ketenangan, kenyamanan dan kehangatan, dan semua ini tidak mungkin anda bisa pancarkan jika anda tidak memiliki kondisi mental (yang dalam istilah NLPnya, state) yang sesuai dan terkendali. Emosi dan perasaan itu cepat menular, jadi jika anda berada dalam kondisi emosional yang "semrawut" entah karena grogi, karena takut, karena tidak percaya diri atau semacamnya, anda tidak akan mendapatkan perhatian dan bisa mempengaruhi orang lain. Sebaliknya, jika anda mampu memancarkan vibrasi kuasa, maka orang akan takluk pada anda. Materi ini dalam Mind Master Complete Manual khusus dibahas dalam Audio CD "Winning The Inner Game of Power and Mastery" yang akan secara detail mengajarkan dan "mentransformasikan" anda menjadi orang yang bisa memiliki kuasa dan kendali atas pikiran dan perasaan anda sendiri, sehingga hal ini kemudian akan membuat anda bisa memiliki pengaruh atas orang lain. Ingat, permainan pengaruh,bujuk rayu, persuasi dan sejenisnya merupakan permainan yang bersifat "inside-out" jika meminjam istilah salah satu pakar NLP (Neuro Semantics), L Michael Hall. Jadi, dimulai dengan membujuk dan mempengaruhi diri anda sendiri baru orang lain. Saya akan poinkan lagi unsur-unsur yang perlu anda perhatikan dalam membangkitkan pesona dan karisma anda,
- Pertama anda harus memiliki kondisi mental yang akan memvibrasikan kuasa dan pengaruh terhadap orang lain, yang memancarkan kehangatan dan daya tarik. Hal ini dibentuk dalam "inner game" atau permainan mental anda sendiri.
- Kedua, karena karisma terbentuk dalam sebuah interaksi, maka cara anda berinteraksi haruslah cara-cara yang menandakan karisma, dan untuk itu anda harus benar-benar memperhatikan cara bicara anda, pilihan kata anda, respon-respon anda, gerak gerik, ekspresi wajah dan bahasa tubuh anda
Bagaimana? Anda bisa menangkapnya dengan jelas, bukan? Harus diakui ada orang yang terlahir dengan pesona dan wibawa yang sangatbesar "dari sananya", namun jika anda bukan tipe orang seperti itu, anda masih bisa mengoptimalkan diri anda, melatih dan mengembangkan skills yang akan membuat anda memiliki wibawa dan pesona yang lebih besar sehingga anda bisa mengambil keuntungan yang juga lebih besar dari hal tersebut. Salam, Putu Yudiantara Twitter | Facebook | Website
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H