Menelisik Peran Pemerintah Menjadi Guru dalam Penanganan Pandemi

Segala tindakan, dan perbuatanya akan selalu ditiru oleh masayarakat dan dijadikan contoh. Jika banyak pejabat yang melakukan tindakan menyalahi protokol kesehatan bagaimana masyarakat akan termotivasi untuk menerapkan protokol ?

Klarifikasi pastinya ada untuk melakukan pembelaan namun ingat indra penglihatan masyarakat lebih  mereka  pegang daripada indra pendengaranya . Sebanyak apapun kita berusaha menasehati dan berkata-kata, mengklarifikasi dan menjelaskan masyarakat akan tetap menganggap bahwa itu sudah melanggar protokol karena mereka melihat sendiri dan artinya bisa mereka lakukan hal yang sama. Jika guru datang terlambat mengajar di kelas dan mengeluarkan sebuah klarifikasi dan alasan tetap saja intinya siswa itu menganggap guru itu terlambat karena kenyataanya mereka melihat guru itu masuk ke dalam kelas tidak tepat pada waktunya dan mungkin jika mereka terlambat tinggal menjelaskan dan klarifikasi saja lalu akan aman. 

Jadi, kunci dalam menegakkan protokol kesehatan dalam masyarakat bukan hanya melalui nasehat, edukasi lisan, dan himbauan, melainkan juga bagaimana agar masyarakat memandang bahwa pemerintah sudah taat dengan protokol kesehatan berdasarkan penglihatan mereka bukan penjelasan panjang lebar. Sebagai seorang guru, pemerintah tentu saja harus memaksimalkan edukasi melalui visualisasi kepada masyarakat bahwa seluruh staf, aparat, dan jajaranya sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Dengan demikian masyarakat tentu saja tidak harus diberikan berjuta himbauan  dan nasehat karena pemerintah secara visual sudah menunjukkan ketaatan protokol kesehehatan pada masyarakat. Ingat disiplin siswa akan mudah terwujud apabila melihat gurunya disiplin bukan menasehati siswa untuk disiplin begitu juga pemerintah, kedisiplinan masyarakat akan mudah terwujud apabila melihat pemerintah dan tokoh taat protokol kesehatan bukan himbauan atau nasehat.