Sayup ku dengar senda tawa,
Diselingi tangis dari sela sela lara
"Siapa kiranya si dungu yang menggelar pesta di tempat mencekam seperti ini?" pikirku.
Ah, rupanya rindu yang sedang bersuka ria.
Menari-nari  di pelataran sunyi di sudut ruang hati,
Bersenandung tentang cinta yang tak patah---namun punah
Memuja angan dalam harapnya menuju asmaraloka
"Hei dungu! Apa kiranya yang kau tertawakan?"
Rindu pun terdiam, berbalik memutar, melempar senyum dan mulai berkata:
Aku adalah kamu, titik yang tak pernah dianggap jadi satu kalimat utuh---tak berbalas cinta penuh
Namun masih berusaha berbiasa saja,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!