Mohon tunggu...
Ki Putusemar
Ki Putusemar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

now, here I stand, a man among many... who's believe one man, one mouth, one keyboard, one idea, one click, one touch can change the world #GerilyawanCyber

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Menjadi Presiden itu, Gampang," Kata Wong Cilik

12 November 2013   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:16 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384230002859082572

[caption id="attachment_277547" align="aligncenter" width="300" caption="SBY bahagia jadi Presiden"][/caption] "Menjadi Presiden itu pekerjaan paling gampang di dunia...", kata wong cilik. percakapan itu mengawali bincang-bincangku saat suatu ketika singgah dan nongkrong di warung, milik wong cilik. kawula pinggiran, kaum puritan, sebagian besar penghuni republik ini. tapi inilah ungkapan paling jujur dan apa adanya. kita semua pun ketawa terkekek-kekeh bahagia, becanda, happy evef after khas wong cilik, meski kebahagiaan kita itu dirusak para bromocorah petinggi negeri yang ngaku wong bener, wong pinter. oleh politik lah, oleh tingkah mereka yang Nge-NEZ itu. "la coba sampeyan-sampeyan pikir, apa siih pekerjaan presiden sebenarnya?" "kan ga ono gawean ne too.. mangan tinggal mangan, tidur yo uenak men, kasur yo empuk, mesti harganya mahal, pules les." "sakit sedikit, timbangane selilitan daging sapi wae, panggil dokter". "mao kawin tinggal kawin,...mo kurang puas tinggal mbojo mneeh"...mo apa lagi. "la kalo dah jadi presiden trus korupsi, apalagi sii yang kurang." "itu namanya orang yang ga pandai bersyukur, serakah, yo ga pantes urip di nusantara ini." hmm.... terus kita ketawa lagi rame-rame, terkekek-kekeh, khas wong cilik. bahagia penuh kebersamaan...meski bhineka tunggal ika, kita ga kenal percis satu sama lain di warung itu.  meski negeri ini dikorupsi para penggede itu, ...kita ga urus, seng penting nguupi di warung merokok, kongkow-kongkow bahagia. hmm...coba apa ga enak jadi wong Indonesia. setelah hujan reda, saya pun pulang. di rumah pun merenung sambil mesam-mesem sendiri. iyaa yaa...betapa bahagianya gaul sama mereka-mereka itu, ga perlu intrik, ga perlu basa-basi, mo ngomong yo tinggal ngomo, omong, ceplas-ceplos. Inilah cermin Demokrasi Nusantara sesungguhnya, ditengah pertarungan elit negeri pada tataran Demokrasi Semu. Para elit itu bertarung demi nafsu dan keserakahan tanpa mengusung amanah mereka. kalau dipikir-pikir lagi omongan mereka itu benar sekali. coba kita bayangkan... apa sii kerja presiden itu sekarang, ga jelas blaas. presiden itu mo ini itu kan simple tinggal serahkan kepada ahlinya. kata bang foke. mo beras kurang, marahin mentrinya! kerja ga becus kalau perlu diganti tu mentri. mo daging sapi hilang dari pasar, damprat tu mentri, suruh dia nyari sapi buat memenuhi kuota, kalau ga mao kan tinggal pecat. bbm hilang dari pasar, panggil tu mentri yang ngurusin bbm, ato dirut pertamina...kenapa bisa gitu. ga becus kerja kan tinggal copot tu si Dirut n mentrinya. mo birokrasi banyak buangged yang korupsi,...kumpulan tu birokrat se nusantara ini, kumpulan kasih nasehat, wejangan, cluenya gimana-gimana, coridornya jelas,batasan ini itu,...yang melanggar dipecat ga pakai lama, alesan ini itu...kalau perlu langsung dipenjara tanpa batas yang tidak ditentukan. La iya too, kan wewenang presiden luas di urusan birokrasi ini. sangat powerful gitu. laa...ini Presiden sekarang kok malah ga jelas kerjaanya. ngurusin yang mboten-mboten.... ya partai lah, bla bla bla....urusan abal-abal. tarung ma ANNAS lah.. klo urusan gituan sii, tukang Ojeg juga bisa jadi Presiden...ga usah Jendral. Beeeuuuuh....ampuuun D;

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun