Mohon tunggu...
Satria Love Wahyu
Satria Love Wahyu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya suka dengan buku bacaan yang bersifat keilkmuan dalam bidang saya, komik dan dll.. saya humoris..enak di ajak bicara....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gender dalam Perspektif Sosial dan Budaya

23 Maret 2011   00:06 Diperbarui: 4 April 2017   17:24 4534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

inat untuk mempelajari gender berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir. Berbagai konferensi nasional dan internasional telah diselenggarakan dan sejumlah      karya tulis juga telah diterbitkan, juga berbagai bentuk forum diskusi lintas pemikiran. Semua membahas masalah-masalah yang amat luas berkaitan dengan gender mulai dari soal agama, politik, ekonomi, ketenagakerjan, kesehatan, pendidikan, dan budaya.

Berbagai perspektif tentang gender pun muncul dan menciptakan diskursus yang terus bergulir sepanjang waktu. Gender telah menjadi bahasa yang memasuki setiap analisis sosial dan menjadi pokok bahasan dalam wacana perdebatan mengenai perubahan sosial misalnya dalam kuota legislatif keterlibatan perempuan belum mencapai 30% sebagai dampak dari proses kehidupan sosial yang belum memposisikan peran gender itu sesuai dengan perubahan –perubahan ekonomi politik budaya. serta menjadi topik penting dalam setiap perbincangan pembangunan.

Saparinah Sadli dalam Mudzhar dkk (2001) mengatakan tidak ada lingkungan budaya yang membatasi definisi sosial gender atas adanya perbedaan biologis antarjenis kelamin. Namun karena dalam setiap budaya ada fungsi-fungsi universal yang harus dilaksanakan seperti mengasuh anak, mencari nafkah, mengambil keputusan, mengisi peran sebagai pemimpin, maka ada peran-peran sosial yang kemudian dikaitkan pada gender tertentu. Meskipun hal ini tidak berarti bahwa ada fungsi tertentu yang harus dilakukan oleh perempuan atau laki-laki, tetapi kalau suatu peran sudah dikaitkan dengan salah satu gender maka peran tersebut diberi makna simbolis tertentu. Kemauan politik pemerintah untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang pada dasarnya merupakan sarana untuk kesetaraan hubungan gender masih perlu didukung oleh program-program dan tindakan nyata.

Isu gender sebenarnya merupakan isu yang relatif baru bagi masyarakat sehingga seringkali menimbulkan berbagai penafsiran dan tanggapan yang sering kurang tepat tentang gender. Pemahaman mengenai gender menjadi sesuatu yang sangat penting artinya bagi semua kalangan, baik dalam pemerintahan, swasta, masyarakat maupun keluarga. Melalui pemahaman yang benar mengenai gender diharapkan secara bertahap diskriminasi perlakuan terhadap perempuan dapat diperkecil sehingga perempuan dapat memanfaatkan kesempatan dan peluang yang diberikan untuk berperan lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan. Seringkali gender disamaartikan dengan seks, yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan, sehingga peran dan tanggung jawabnya juga dibedakan sesuai jenis kelamin ini. Padahal konsep gender sesungguhnya merujuk pada ” Peran ” dan bukan pada ” kodratnya” artinya antara laki-laki dan perempuan harus saling mengakui, memiliki kesepakatan dan kesempatan yang sama serta keterlibatannya memiliki ruang dan posisi menurut hak-hak asasinya sebagai pengambil keputusan, baik ruang keluarga, dalam tatanan sosial masyarakat adat maupun birokrasi dan legislatif.

Sehingga solusi yang mungkin dan perlu dilakukan pemerintah termasuk stakeholder ke depan adalah membangun kesepahaman gender yang dimulai dari kampung. Hal ini dimaksudkan demi memahami nilai-nilai gender dalam tatanan sosial dan budaya masyarakat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun