Mohon tunggu...
didik Barakuda
didik Barakuda Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan apati namanya melakukan tidakan yang dibebankan pada tanggungjawab orang lain, itu cerdas dalam bentuk lain Sign Qua Non condisio

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fitnah Itu Seperti Bom Waktu...Pasti Meledak

2 Agustus 2022   05:45 Diperbarui: 2 Agustus 2022   05:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fitnah
Ddf ddf ddf ddf Belum terselesaikannya Fitnah merupakan bom waktu ,memutus rejeki orang.
Fitnah lebih kejam daripada Pembunuhan , sebab setiap Sidrap hirarki jabatan membawa dampak  tak ada , yang sensitif untuk tidak dibuat canda , kecuali ini menyangkut kedinasan jabatan , ada seseorang terancam tempat duduknya , orang sekarang yang gila Jabaran , kepingin menyelamatkan posisi jika terkuak di publik bahayya , sekarang facebok bertaburan , tiktok bersiliweran, Komnas HAM turun tangan.

Pelaku Ham paling sadis itu siapa , kwalahan membuat senjata pemusnah itu siapa , perang gerilya , vitnemese banyak laut , sungai , vitnam cacat permanen , Bom atom dijatuhkan kesalahan lalu bikin senjata pemusnah , pengin kuasai timur tengah , sadamullah habis , kebetulan musuh sadamullah banyak.

Menghabiskan biaya tidak sedikit konspirasi politik tingkat Dunia , Bisnis obat , Senjata biologis , dibuka biar ngabar , lalu pabrik obat jalan , walaupun begitu di Korea masih kena Korona.

Jarang sekali ada orang meninggal dengan Corona ,disini ya disini , karena orang orang pejuang gigih dan optimis hidup , tidak pernah makan Francais , Roti , daging dan ikan mentah  Jajan Berger itu lalu pakek nomor telpon , lalu isolasi diri ,  jarak satu satu meter seperti mereka.

Ini kembali digelar acara saring dengan tentara  , Rusia dengan Ukrania , Rusia Negara besar , anak kita nggak ngerti kalau anaknya ,  Korea , mengamankan jabatan saja , dengan Korupsi langsung masukkan macan lapar , Dalan Lebar lebar , tidak tahan .karena Korea Selatan masih budaya Barat , lihat tivi hanya Beritanya sendiri , tidak boleh melihat berita internasional.

Beda alur dengan bentuk kedaulatan Negara Kita yang masih ditawar tawar.
Joyo Klewang awang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun