Mohon tunggu...
Putu Radar
Putu Radar Mohon Tunggu... -

part-time blogger, godlike genius and detective wannabe.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Universitas Sebagai Replika Kecil Sebuah Negara

27 April 2013   03:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:32 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Universitas sering dibilang sebagai replika kecil sebuah negara. Tempat dimana orang-orang belajar mengenai kehidupan bernegara yang baik, baik sebagai rakyat maupun sebagai pemimpin. Tempat untuk belajar berdemokrasi, berpolitik, dan bersosialisasi.

Universitas dikatakan sebagai replika kecil sebuah negara bukan tanpa alasan yang tidak jelas. Sama seperti negara, sebuah universitas juga memiliki pemerintahan didalamnya sebagai sebuah wadah mahasiswa untuk beraspirasi, berdemokrasi, berpolitik, dan bersosialisasi. Sebuah pemerintahan yang berasal dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa.

Seperti layaknya kehidupan bernegara, kehidupan kampus pun diisi oleh berbagai macam orang. Mulai dari bermacam-macam suku, agama, dan golongan. Tidak hanya itu mahasiswanya pun bermacam-macam sifat nya, mulai dari yang pragmatis, visioner, apatis, aktivis, dan lain-lain. Pluralitas seperti inilah yang dipelajari juga dalam sebuah kehidupan kampus, bukan pelajaran yang didapat di kelas tapi pelajaran yang yang didapat dari bersosialisasi.

Namun yang membuat kehidupan kampus berbeda dari kehidupan bernegara adalah bahwa kehidupan kampus adalah tempat dimana kita mengenyam pendidikan dan berlatih, serta semua kegiatan politik kampus yang ada itu merupakan praktek dari apa yang kita pelajari dalam kelas, serta hasil dari idealisme dan passion mahasiswa yang sejatinya merupakan agen perubahan.

Beginilah kehidupan kampus yang merupakan replika kecil dari sebuah negara. Semua yang terjadi di dalam kehidupan perpolitikan sebuah negara sangat jelas bisa juga terjadi dalam kehidupan politik kampus. Bahkan hal-hal buruk-nya pun ikut terjadi, bahkan terkadang tanpa kita sadari. Kita tidak perlu tutup mata, mahasiswa juga bisa berlaku layaknya politisi-politisi “kotor” yang menghiasi hiruk-pikuk kehidupan negara ini.

Coba saja kita lihat, bahwa banyak dari mahasiswa-mahasiswa yang mulai berlaku “kotor” dalam kehidupan politik dan kegiatan kampus. Mahasiswa yang seharusnya taat hukum dan menegakan hukum malah mencari celah aturan-aturan kampus untuk melakukan kecurangan pemilu.

Mahasiswa yang seharusnya bisa berpolitik dengan bersih malah melakukan politik kotor dengan bagi-bagi jabatan kepada teman-temannya. Bisa jadi mahasiswa malah memanipulasi laporan keuangan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Perebutan kekuasaan, kecurangan pemilu, kampanye gelap, bagi-bagi jabatan, politik golongan, penyelewengan dana, tidak tranparan-nya dana penggerak, kerusuhan, menyebarkan isu-isu palsu, dan berbagai hal lainnya juga terjadi dalam kehidupan kampus. Apapun dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan, kepuasan, dan ketenaran.

Hal seperti ini-pun tidak jauh berbeda dengan kehidupan politik sebuah negara. Sama cara, sama tujuan, hanya beda ranah.

Apakah ini mahasiswa yang dimaksud dengan agen perubahan? Apakah ini juga yang dimaksud dengan kampus sebagai replika kecil sebuah negara?

Mahasiswa yang seharusnya memiliki idealisme sebagai tujuan hidupnya, memiliki jiwa muda yang penuh semangat untuk terus melakukan perubahan kearah yang positif, dan sebagai kaum akademisi yang terpelajar untuk bisa terus berkarya. Sangat penting bagi mahasiswa untuk bisa terus aktif dalam berkarya, bergerak secara progressif kearah yang lebih positif.

Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak juga yang malah melakukan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan politisi-politisi kotor diluar sana.

Memang tidak semua mahasiswa itu bisa bertindak sebagai agen perubahan dan akademisi yang sebenarnya, dan tidak semua juga mahasiswa selalu belaku “kotor” dalam berbagai macam kegiatan kampus. Tapi ini semua adalah cerminan dan replika kecil dari sebuah kehidupan bernegara yang jauh lebih kompleks dari kecilnya lingkungan kehidupan kampus mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun