Singaraja -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Pertamax, membuat konsumen beralih ke Pertalite (3/4/22).
        Sesuai dengan kebijakan pemerintah yang baru, per 1 April 2022 Bahan Bakar Minyak  (BBM) Non Subsidi Gasoline RON 92 atau lebih dikenal Pertamax, mengalami kenaikkan harga yang sangat pesat. Dari harga per liter sebelumnya yaiu Rp. 9.000 saat ini naik menjadi Rp. 12.500. Informasi kenaikan harga Pertamax ini pertama kali didengar oeh masyarakat melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yakni Luhut Binsar Pandjaitan.
        Oleh karena hal tersebut, kemungkinan besar BBM Pertamax akan sangat kompetitif dikarenakan akan banyak masyarakat yang beralih ke Bahan Bakar Minyak seperti Pertalite. Kemudian, Presiden Indonesia Joko Widodo membenarkan hal tersebut, dikarenakan hal itu dipengaruhi oleh ekonomi global yang bergejolak, berkaitan dengan kenaikan inflansi disemua Negara.
        "Adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax ini, saya mungkin akan pindah menggunakan Pertalite, karena ya diketahui sendiri 12.500 bukanlah nominal yang sedikit" ujar Yuda salah satu konsumen Pertamax. Ia juga mengatakan bahwa ia menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax sudah dari awal pembelian motor sekitar tahun 2015 lalu, memang sangat disayangkan jika harus berpindah.
        "Namun kalo beralihnya penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamax dan Pertalite, mungkin saya kasi space untuk mengkosongkan dulu Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax baru saya isi dengan Pertalite agar tidak tercampur" Ujar Yuda salah satu konsumen Pertamax.
        Informasi kenaikan harga Pertamax ini memang sangat mengejutkan masyarakat, terlebih lagi memang sudah banyak masyarakat yang sudah menggunakan Pertamax. Namun  ternyata tidak semua orang beralih ke Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, ada pula masyarakat yang masih tetap menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax salah satu masyarakat tersebut adalah Eka.
        Eka mengatakan bahwa ia akan tetap menggunakan Pertamax karena ia menyayangkan jika harus tercampur Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan pada motornya "motor saya PCX jadi kalau dicampur atau ganti ke Pertalite rasanya kasihan, nanti tarikannya gak kenceng lagi atau gimana -- gimana, jadi saya tetep aja bersama Pertamax" Ujar Eka (3/4/22). (PODP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H