Dinda.prhstt-SINGARAJA, - Saat ini munculnya atau hadirnya generasi milenial yang mengakibatkan timbulnya kemajuan sains serta teknologi. Generasi milenial merupakan generasi yang lahir mulai dari tahun 1980 atau tahun 2000'an dengan memiliki karakter pribadi yang kreatif, memiliki ide dan gagasan yang cemerlang , terbiasa berpikir out of the box, percaya diri, pandai bersosialiasi serta berani menyampaikan pendapat didepan publik melalui sosial media. Setiap individu generasi milenial memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan wilayah serta kondisi sosialnya. Akrab dengan komunikasi, media serta teknologi digital merupakan salah satu karakteristik dari millennial. Terdapat pula pengaruh dari mobilisasi sosial ini.
Generasi milenial cenderung memiliki perasaan ingin tahu terhadap perkembangan zaman. Â Generasi milenial lebih percaya konten buatan daripada informasi searah, wajib mempunyai media sosial sebagai tempat bersosialisasi, kurang suka membaca secara konvensional, mengikuti perkembangan teknologi, cenderung tidak loyal tetapi bekerja efektif.
Generasi milenial biasanya bergantung pada social media, tetapi kadang mereka belum memiliki kemampuan yang kuat untuk menyaring informasi yang didapatkan. Kadang terdapat kecendrungan dalam penggunaan internet seperti tidak peduli dengan nilai moral serta etika berkomunikasi. Kita ketahui bersama, bahwa etika sangat berperan penting untuk menghindari munculnya konflik. Karena itu, generasi milenial harus mempersiapkan karakter dengan sebaik-baiknya dengan cara mengubah karakternya.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat seperti adanya peran-peran manusia yang digantikan dengan robot yang cerdas. Oleh karena itu, diperlukannya pemahaman society 5.0 yang tetap berlandaskan spiritualisme dan kebudayaan sebagai bekal bagi proses pengembangan generasi milenial yang siap akan asalah-masalah dan tantangan.
Perubahan akan sangat membantu manusia untuk menjalani kelanjutan hidup yang lebih memiliki arti atau makna. Kemudian dapat meningkatkan kualitas hidup dan dapat mewujudkan masyarakat yang dapat menikmati kehidupan sepenuhnya. Pada zaman saat ini teknologi sangat berkembang pesat dan berhasil membawa perubahan yang sangat drastis dan signifikan kepada generasi milenial. Transformasi ini mulai dirasakan dari bersosialiasi, cara berkomunikasi, memperoleh informasi sampai cara berpikir dan tindakan terhadap suatu permasalahan yang dihadapi.
Di era serba instan ini sering tampak berbagai persoalan seperti, maraknya praktik politisasi agama, eksploitasi umat, hingga banyaknya hate speech, hoax dan fitnah kini membanjiri wajah keberagaman bangsa. Dengan munculnya zaman seperti saat ini sudah semestinya remaja milenial ikut serta menyebarluaskan konten yang positif. Setiap bangsa sangat mengharapkan dapat menghadirkan generasi milenial yang berkualitas dan berkeseimbangan, baik secara spiritualisme, pendidikan dan keterampilan, budaya, nilai dan teknologi, ekonomi dan nonekonomi serta kemasyarakatan dan kebangsaan.
Di era globalisasi dan pesatnya perkembanagan teknologi komunikasi sekarang ini, mengakibatkan pudarnya rasa nasionalisme masyarakat Indonesia khususnya dikalangan para remaja atau generasi muda. Dapat dilihat di kehidupan sehari-hari, misalnya cara berpakaian remaja wanita khususnya yang memperlihatkan body menggunakan pakaian sexy atau mengikuti gaya barat. Kita ketahui bersama bahwa gaya berpakaian seperti itu bukan merupakan bagian dari budaya kita. Selain pakaian juga terdapat gaya rambut yang dicat beaneka warna.
Bagi remaja, social media atau internet menjadi bagian dari kehidupannya dan memiliki manfaat seusai pemakaiannya. Namun, akhir-akhir ini banyak remaja yang menggunakan dengan tidak sewajarnya seperti untuk mengakses situs porno. Semakin berkembangnya teknologi yang mengakibatkan mudahnya dalam berkomunikasi dengan dunia luar akan terrus menggerus rasa nasionalisme bahkan dapat mengubah perilaku remaja Indonesia.
Kemudahan mendapat informasi terkadang memberikan pengaruh yang negative atau tidak diinginkan. Modernisasi yang tidak sesuai mungkin akan terjadi karena bertentangan dengan kebudayaan nasional. Misalnya, menurunnnya rasa nasionalisnme masyarakat indonesia khususnya pada para remaja. Hal ini bisa dilihat dari informasi yang didapatkan melalui media cetak atau elektronik.
Menyikapi kondisi seperti ini dibutuhkan generasi milenial yang dibalut dengan nilai-nilai Pancasila. Generasi milenial dengan dibalutnya oleh nilai-nilai Pancasila selain untuk kebaikan semua manusia, secara spesifiknya yaitu untuk tetap mempertahankan rasa cinta terhadap tanah air. Cinta terhadap tanah air adalah perasaan yang wajib dimiliki setiap warga Negara.
Harapan mahasiswa sebagai generasi penerus saat terjun kemasyarakat sudah terinternalisasi adanya konsep cinta tanah air untuk kepentingan negara dan bangsa Indonesia. Melalui kemampuan latar belakang keilmuan yang dimiliki, mampu mengembangkan hasil karya budaya dengan meningkatkan nilai tambah dan kualitas, sehingga hasil budaya bangsa mempunyai nilai tawar yang tinggi di dunia.