Essai Ilmiah dengan tema: Kesehatan Mental
PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL, UNTUKÂ MEMINIMALISIR PENURUNAN KUALITAS BELAJAR
Oleh: Ni Putu Novita Yani (Mahasiswa Prodi PGSD)
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
Â
Gangguan kesehatan mental ialah akar dari menurunnya kualitas belajar, maka dari itulah seorang pelajar harus tau betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. Sebelum membahas lebih dalam lagi mengenai pentingnya kesehatan mental, alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kesehatan mental dan gangguan kesehatan mental.Â
Kesehatan mental adalah suatu kondisi dimana seseorang yang memungkinkan pada semua aspek perkembangannya, baik jasmani, rohani, intelektual, dan emosional yang optimal serta selaras dengan perkembangan orang lain, sehingga selanjutnya mampu berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Gejala jiwa atau fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, kemauan, sikap, persepsi, pandangan dan keyakinan hidup harus saling berkoordinasi satu sama lain, sehingga muncul keharmonisan yang terhindar dari perasaan ragu, gelisah, cemas, gundah dan konflik batin (pertentangan pada diri individu itu sendiri). Kesehatan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan dan di jaga, baik kesehatan fisik,mental maupun sosial untuk mencapai kondisi yang harmonis.Â
Menurut WHO (The World Health Organization), sehat adalah suatu kondisi yang lengkap secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial, disamping itu tidak ada penyakit atau kelemahan yang dimiliki. Definisi sehat tidak hanya berkaitan dengan fisik semata, namun juga berkaitan dengan sehat secara rohani atau psikis dan mencapai kesejahteraan sosial.Â
WHO juga mendefinisikan tentang kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan individu yang menyadari potensinya sendiri, dari cara mengatasi masalahnya sendiri, mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan berbuah, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya ("WHO Mental Health: a state of well-being"t.t). Kesehatan mental merujuk pada bagaimana individu mampu berinteraksi serta menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekitarnya, sehingga individu terhindar dari gangguan mental. Kesehatan mental bisa dikatakan sehat apabila seseorang terhindar dari gangguan jiwa, mampu menyesuaikan diri, mampu memanfaatkan potensi secara maksimal, mampu mencapai kebahagiaan pribadi dan orang lain.
Gangguan mental pada anak dan remaja menjadi fokus kesehatan global karena ada hubungannya dengan terganggunya kualitas serta proses pembelajaran, rasa penderitaan, cacat fungsi, paparan stigma, diskriminasi, hingga potensi kematian. Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di sekitarnya. Ketidakmampuan dalam memecahkan masalah sehingga menimbulkan setres yang berlebih menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan dan akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan kesehatan mental. Gangguan mental dapat terjadi pada siapa saja, baik yang berusia muda, dewasa, maupun lansia. Gangguan mental juga dapat terjadi pada orang yang tinggal di perkotaan ataupun dipedesaan. Faktor penyebab seseorang terkena gangguan mental yaitu faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan kesehatan jiwa dalam keluarga, memiliki trauma yang mendalam sejak kecil, mengalami diskriminasi atau stigma, setres berat yang terjadi dalam waktu yang panjang, dan terisolasi secara sosial atau merasa kesepian. Gejala gangguan kesehatan mental bisa berbeda tergantung pada jenisnya, kendati demikian gejala yang sering di alami oleh penderita gangguan mental yang bisa dikenali yaitu penderita kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, mengalami perasaan takut, gelisah, cemas, kemudian penderita juga mengalami ketidakmampuan untuk mengatasi setres atau masalah sehari-hari, penderita juga lebih suka menyendiri, murung, dan tidak ada rasa semangat untuk hidup.
Dari pengalaman saya sendiri, gangguan kesehatan mental itu sangat berpengaruh pada proses pembelajaran di sekolah. Gangguan mental menyebabkan gagal fokus, tidak konsentrasi, bahkan tidak ada semangat untuk belajar. Gangguan mental membuat si penderita merasa tidak percaya diri, sering membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain atau sekarang sering dikenal atau disebut dengan insecure, bahkan ia akan selalu menuntut diri mereka agar lebih baik dan terus lebih baik tanpa memperdulikan kebahagiaan mereka sendiri. Begitu banyak perasaan bahkan pikiran yang mengganggu bagi penderita gangguan mental, mungkin hal tersebut terkesan seperti drama queen atau berkesan melebih-lebihkan atau anak muda sekarang menyebutnya dengan alay, tapi apa daya mereka? mereka juga tidak menginginkan hal tersebut, mereka tertekan dan lelah dengan pikiran dan perasaan mereka sendiri, yang sebenarnya tidak ingin mereka rasakan apalagi mereka pikirkan. Perasaan dan pemikiran itulah yang membuat terpecah belahnya konsentrasi dan fokusnya dalam mengikuti proses pembelajaran yang akan berdampak pada kualitas dan prestasi belajarnya di sekolah. Seperti pengalaman saya sendiri, saya merupakan salah satu seorang yang memiliki gangguan terhadap kesehatan mental. Selama saya mengikuti proses belajar, jujur saya merasa kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran karena fokus saya terganggu dengan pemikiran-pemikiran yang tidak ingin saya pikirkan, memikirkan pikiran yang negatif memicu perasaan takut, cemas, tidak percaya diri, panik, semua hal tersebut lah yang akan menyebabkan menurunnya nafsu makan, semangat belajar, kualitas belajar bahkan hal tersebut dapat membuat kita tidak ada semangat untuk hidup, tidak memiliki gambaran masa depan yang bagus bahkan bisa saja mengambil keputusan yang singkat yaitu bunuh diri.