Mohon tunggu...
i putujuni
i putujuni Mohon Tunggu... Jurnalis - laki-laki

Nursing Education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Simulasi Manajeman Bencana dapat Meningkatkan Pengetahuan dan Skill Mahasiswa Keperawatan?

5 April 2019   13:00 Diperbarui: 5 April 2019   13:17 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode yang digunakan dalam pembelajaran simulasi manajemen bencana gempa bumi, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill Perawat memiliki peranan penting dalam mempersiapkan manajemen bencana gempa bumi yang profesional untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas.

Kesiapan terhadap bencana, termasuk penilaian tingkat resiko dan strategi manajemen multi-disiplin disemua tingkatan sistem untuk penyampian respon yang efektif terhadap kebutuhan jangka panjang, menengah dan pendek dari populasi yang dilanda bencana Tujuan pembelajaran simulasi manajemen bencana gempa bumi adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan skill, desain simulasi efektif untuk praktik belajar mahasiswa keperawatan.

Sebagian besar mahasiswa memerlukan banyak waktu untuk memahami manajeman bencana. Simulasi sebagai strategi pengajaran yang terbukti dan merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kerja tim dan pembelajaran aktif. Simulasi Disaster Management adalah suatu proses atau strategi yang diterapkan sebelum, selama atau setelah jenis peristiwa bencana terjadi.

Proses ini dilakukan ketika sesuatu mengancam, mengganggu atau menempatkan kehidupan masyarakat yang dapat beresiko dalam bencana alam. Merancanakan dan membangun rumah sakit yang tahan gempa, mengadopsi program dan kebijakan nasional dalam melindungi peralatan, bahan, dan persediaan medis.

Selama dan setelah bencana gempa bumi terjadi, rumah sakit dianggap sebagai lingkungan teraman bagi orang-orang dalam terjadi bencana, karena mereka memberikan perawatan vital bagi para korban gempa bumi. Delapan artikel/jural penelitian menyebutkan hasil yang signifikan antara lain:

  1. Simulasi bencana dalam triase secara signifikan meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan, tingkat pengetahuannya sangat memuaskan di antara penyedia layanan kesehatan seperti perawat dengan sikap, praktik, dan keakraban netral terkait kesiapan bencana.
  2. simulasi disaster manajeman dapat menjadi alat simulasi untuk mendorong kesadaran masyarakat dan mahasiswa akan isu-isu bencana gempa bumi dalam masyarakat.
  3. simulasi manajemen bencana sebagai strategi metode pembelajaran yang baik untuk mencapai kesiap siaga yang efektif.
  4. VRS (virtual Reality Simulation) adalah metode pembelajaran yang memperkuat sistem pembelajaran dan meningkatkan retensi belajar mahasiswa
  5. Simulasi sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kerja tim, pembelajaran aktif, penyelesaian masalah, tingkat kepuasan dan kepercayaan diri selama pelatihan simulasi bencana gempa bumi pada mahasiswa keperawatan
  6. Kegiatan  pembelajaran simulasi akan berdampak positif terhadap persepsi mahasiswa keperawatan tentang manajeman bencana.
  7. pembelajaran simulasi virtual dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pengetahuan dan skill mahasisa keperawatan dalam menghadapi bencana gempa bumi
  8. pelatihan dengan metode simulasi pada model pembelajran sangat efektif pada kesiapsiagaan profesi perawat untuk melakukan triase ketika terjadi kecelakaan dan keadaan darurat pada saat terjadi bencana gempa bumi metode pembelajaran simulasi disaster manajemen bencana gempa bumi sangat berpengaruh dalam meninkakan pengeatahuan dan skill mahasiswa keperawatan.

Metode simulasi disaster manajemen bencana gempa bumi merupakan salah satu metode yang sangat membantu dalam mencapai hasil, dimana metode ini adalah salah satu pembelajaran yang memiliki kelebihan dalam praktek yang menarik dengan didukung oleh fasilitas dan sarana prasarana seperti Virtual-3D.

Simulasi disaster manajemen bencana gempa bumi memiliki ke kurangan yaitu informasi tentang bagaimana penanganan cedera kimia, biologis, radiologis dan nuklir untuk dapat dalam disediakan pembelajaran pembelajaran simulasi manajemen bencana, tetapi masalah ini tidak tercakup dalam kegiatan simulasi.

(Penulis,adalah mahasiswa dan dosen Program Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta I putu juni andika)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun