Mohon tunggu...
Putu Djuanta
Putu Djuanta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Keen on capital market issues, public relations, football and automotive | Putu Arya Djuanta | LinkedIn | Yatedo | Twitter @putudjuanta | https://tensairu.wordpress.com/ | https://www.carthrottle.com/user/putudjuanta/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Valentino Rossi, Sosok Petarung Sesungguhnya

10 November 2015   07:36 Diperbarui: 10 November 2015   13:45 1654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Valentino Rossi, sumber : http://sports.sindonews.com/read/1059929/49/lorenzo-menang-di-valencia-rossi-tetap-dianggap-juara-1446995810"][/caption]Bicara tentang MotoGP, rasanya tidak lengkap kalau tidak membahas Valentino Rossi. Beberapa tahun lalu, saya pernah dibelikan hadiah buku autobiografi Valentino Rossi, pembalap yang lahir tgl 16 Februari 1979. Buku tersebut kurang lebih membahas bagaimana kiprah Rossi muda mengawali karir, menyikapi perseteruan dengan pembalap lain, dan paling penting tentu cerita di balik judul “What if I had never tried it”. Di luar buku tersebut, Rossi pun pernah berujar, I race to win. If I am on the bike or in a car it will always be the same. Ternyata kutipan tersebut bukan isapan jempol belaka.

Rossi punya daya tarik yang tidak dimiliki pembalap lainnya. Jarang sekali kita temukan autobiografi pembalap yang menjadi best-seller, namun Rossi berhasil masuk kategori itu. Pengalaman tentang dirinya adalah motivasi dan sekaligus efek candu buat penggemar olahraga balap ini. Sepanjang pengamatan saya mengikuti MotoGP, Rossi memang punya skill balap di atas rata-rata. Ia mematahkan mitos bahwa juara dunia tidak selalu harus bersama tim Honda. Pesaing Rossi, Casey Stoner, pernah merasakan sendiri betapa sulitnya ketika head-to-head dengan the Doctor.

Komentator yang menggebu-gebu mengiringi perjuangan Rossi yang tidak takut bersaing di kandang Jorge Lorenzo. Di seri kemarin, Rossi menunjukkan unsur individualistik yang erat dengan karakter pemilik zodiak aquarius. Rossi tampil garang dan sanggup ‘mengasapi’ belasan rider yang semula berada di depannya. Mesin Yamaha miliknya benar-benar dipacu maksimal sampai berhasil melewati 22 pembalap. Tidak mengherankan, Rossi mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton. Jangan heran kalau Rossi malah menjadi trending topic di Twitter.

Rumor bahwa Rossi sudah tidak semangat untuk balapan akhirnya terpatahkan. Sebaliknya, Rossi sudah menunjukkan bahwa ia adalah juara sesungguhnya, merangsek ke depan dari posisi paling buncit hingga finish ke-4. Disitulah sejarah mencatat bagaimana seorang petarung berjuang keras demi dirinya yang sempat didukung oleh ratusan ribu fans melalui petisi online. Podium di Valencia menjadi selebrasi ‘kosong’ karena bukan berasal dari adu cepat yang sebenarnya menjadi darah daging MotoGP. Rossi disambut begitu meriah setelah kamera menyorot tangis haru kemenangan Jorge Lorenzo.

Apapun hasilnya, Rossi sudah berusaha sebaik mungkin. Fans mungkin kecewa, publik Italia mungkin saja murka. Namun kita bisa melihat kenyataan sesungguhnya, Rossi belum ‘habis’ dan masih layak juara dunia. Ia memperlihatkan pada kita, bahwa ia konsisten dengan ucapannya, balapan untuk menang. Tidak ada istilahnya kalah sebelum balapan. Maka tidak menutup kemungkinan, suatu saat nanti bakal ada kata-kata mutiara “dimana motor dikebut, di saat itulah kita mengingat Valentino Rossi”. Seorang legenda MotoGP dan sosok petarung yang tidak menyerah pada kondisi sulit.

We’re proud of you, VR46!

Sumber gambar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun