Foto bersama sebelum turnamen, dok. pribadi
Sejak lulus kuliah, saya selalu mencantumkan hobi sepakbola di Curriculum Vitae. Hal ini mungkin terlihat sederhana, namun punya efek positif yang luar biasa. Tahun 2010, saya dapat pesan Facebook dari seorang teman untuk mengisi lowongan Compliance Officer di salah satu anak perusahaan BUMN. Singkat cerita, saya dapat kesempatan interview oleh user yang akan menjadi atasan saya. Dasar mujur, kami berdua ternyata sama-sama suka otomotif dan sepakbola. Saya diterima kerja.
Ajaibnya, bos saya juga pernah jadi anggota Unit Kegiatan Olah Raga (UKOR) Sepakbola di kampus yang sama. Ketika diadakan kompetisi futsal antar karyawan, tim kami berhasil juara dan kebetulan saya jadi top scorer-nya. Hadiah Rp 4 juta (untuk 10 orang) langsung saya rayakan bersama istri yang ikut menonton dari awal di pinggir lapangan. Selain jadi ajang silaturahmi, saya cukup bersyukur karena ternyata masih punya skill dan belum ‘karatan’.
Mas Walyadi, salah satu Office Boy di kantor saya sebelumnya bertanya “Mas Putu suka main bola di lapangan besar, nggak?”
“Suka banget, saya biasanya main bola lapangan besar, kenapa Mas?” tanya saya.
“Ikut latihan bareng orang Bank Mandiri di Daan Mogot yuk Mas”, kata dia.
“Serius boleh? Hari apa?”, tanya saya lagi.
“Boleh lah, wong saya kenal pelatihnya, ikut aja hari Minggu, nanti sekalian kenalan sama orang-orang di sana”.
Singkat cerita, saya datang dengan perlengkapan seadanya dan sepatu bola yang sudah agak usang. Agak takjub juga karena di sana banyak pemain yang terlihat lebih pro (kelihatan dari merek sepatu dan jersey yang digunakan). Seperti latihan pada umumnya, semua pemain melakukan warming up dan latihan shooting dari luar kotak pinalti.
Saat sparing, saya berada di satu tim dengan Mas Walyadi. Beberapa menit pertandingan dimulai, saya langsung mencetak gol pertama setelah adu sprint dengan bek lawan. Dengan sedikit kontrol, bola saya tendang ke pojok kanan atas yang tidak bisa dijangkau kiper. 1-0 untuk tim kami di babak pertama. Gawang kami relatif aman karena punya zona pertahanan yang solid dengan formasi 4-4-2. Akhir babak kedua, ia terlihat sumringah karena kami menang telak 4-0.