Mohon tunggu...
Putu Djuanta
Putu Djuanta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Keen on capital market issues, public relations, football and automotive | Putu Arya Djuanta | LinkedIn | Yatedo | Twitter @putudjuanta | https://tensairu.wordpress.com/ | https://www.carthrottle.com/user/putudjuanta/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Investasi di Sekolah Pasar Modal

5 September 2014   18:35 Diperbarui: 1 September 2015   14:28 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14098905161798732644

Sesuai nasihat dari Pakde Kartono bahwa rajin pangkal kaya, kemarin saya menuntut ilmu sampai jauh. Tepatnya sampai daerah SCBD yang konon katanya ada kantor Pakde yang baru dibuka. Berhubung saya ingin jadi orang kaya juga, ada baiknya belajar investasi dari regulator dan pakar yang sudah berpengalaman. Kamis (04/09/2014), Bursa Efek Indonesia mengadakan Sekolah Pasar Modal ("SPM") yang terbuka gratis untuk umum. Sesuai jadwalnya, acara berlangsung dari jam 9 sampai jam 4. Karena saya orangnya tepat waktu, supir taksi saya minta ngebut supaya tidak telat. Alhasil malah datang kepagian. [caption id="attachment_357396" align="aligncenter" width="415" caption="Ruang Kelas Sekolah Pasar Modal, Sumber : Dok. Pribadi"][/caption]

15 menit sebelum acara dimulai, registrasi dibuka panitia bersamaan dengan pembagian buku materi dan buletin. Bagi peserta yang sudah mendaftar online, tinggal mencari nama di daftar absensi, tanda tangan dan pilih tempat duduk yang disuka. Kalau beruntung bisa duduk dekat peserta yang kinyis-kinyis. Hehehe.

Sesi pertama dibuka oleh pembicara yang berasal dari BEI. Peserta diberikan pemahaman tentang investasi saham syariah dari kurang lebih 505 saham yang terdaftar di bursa. Salah satu yang paling penting, ada penjelasan bahwa transaksi bursa bukanlah suatu hal yang haram (sesuai FATWA No. 80/DSN-MUI/III/2011). Berikutnya, peserta dijelaskan mengenai analisa fundamental, market updates dan iklim investasi terkini oleh pembicara yang berasal dari Perusahaan Efek. Dibantu presentasi power point, ada pula pembahasan mengenai prediksi inflasi jika harga BBM dinaikkan sampai kisaran harga tertentu.

Siang harinya, peserta dibagikan lunch box dan bisa beribadah di tempat yang sudah tersedia. Untuk peserta yang ingin kongkow dan window shopping, bisa juga menyebrang ke Pacific Place yang berhadapan dengan gedung bursa. Namun demikian, jangan lupa untuk kembali ke kelas sebelum sesi dimulai. Masuk ke sesi berikutnya, peserta diberi pemahaman tentang analisa teknikal. Secara garis besar, pembicara menekankan pentingnya disiplin dalam berinvestasi.

Jika harga saham mengalami penurunan lebih dari 5%, ada baiknya jika melakukan stop loss sebelum rugi lebih dalam. Sampai saat ini, ada istilah bahwa Mr. Market is always right. Untuk menyikapinya, investor bursa harus memperkaya pengetahuan mengenai trend IHSG dan sinyal kapan harus jual dan/atau beli saham. Salah satu hal yang bisa dilakukan yaitu membaca berita dan hasil riset harian yang dikirimkan broker kepada nasabahnya.

Sesi terakhir, ada penjelasan mengenai produk investasi lainnya seperti obligasi, kontrak opsi dan reksa dana. Bagi yang ingin memulai investasi dengan modal terbatas, bisa pilih reksa dana yang kini bisa dilakukan secara installment (autodebet per bulan). Namun pilihlah reksa dana yang sesuai profil risiko masing-masing. Tidak kalah penting, peserta SPM juga mendapat sertifikat dari BEI jika mengikuti seluruh sesi dan mengisi kuesioner. Bagi mahasiswa, ada keuntungan lain dari SPM dimana peserta bisa mengenal industri keuangan sebelum masuk ke dunia kerja.

Terakhir, ada pesan dari pengajar. Janganlah hanya jadi penonton di pasar modal, jadilah tuan rumah dan investor di negeri sendiri.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun