Pada laga Inter vs AS Roma di ajang lanjutan International Champions Cup (ICC), Inter menang 2-0 atas AS Roma. Unggul melalui sundulan Vidic di menit 45, Nagatomo menambah gol yang diawali dari pergerakan di kiri kotak penalti Roma dengan sebuah tembakan terarah yang tidak mampu ditahan Lukasz Skorupski.[caption id="attachment_350943" align="aligncenter" width="580" caption="http://www.bola.net/open-play/highlights-icc-inter-milan-2-0-as-roma-7ebfeb.html"][/caption]
Il Capitano Inter
Giuseppe Bergomi, Ronaldo Luis Nazario, Javier Zanetti, Ivan Cordoba, Esteban Cambiasso, pernah merasakan ban kapten di lengan mereka. Dari nama-nama tersebut, Javier Zanetti merupakan sosok yang sangat dihormati karena loyalitas dan kecintaan pada Inter yang luar biasa. Khusus pertandingan ICC tersebut, ada catatan penting bagi Nagatomo yang kembali dipercaya menjadi kapten Inter sejak menit awal. Hal ini cukup menarik karena Nagatomo merupakan satu-satunya pemain Asia di Inter. Postur tubuh yang tidak terlalu tinggi (170 cm) bukan penghalang baginya untuk menjadi pemimpin dari skuad Inter di lapangan.
[caption id="attachment_350942" align="aligncenter" width="620" caption="http://www.cbc.ca/sports/soccer/inter-milan-earns-win-over-rival-ac-milan-serie-a-1.2473592"]
Kepemimpinan
Layaknya peran Phillip Lahm di timnas Jerman dan Bayern Munchen, Nagatomo sering pula ikut membantu penyerangan. Gol kedua kontra AS Roma adalah contoh kontribusi pemain Jepang ini setelah sebelumnya pernah menjadi kapten pada saat derby Milan, serta mencetak 5 gol dari 36 penampilannya musim lalu. Terlepas dari kepentingan bisnis Inter yang merambah pasar Asia, status kapten bagi Nagatomo merupakan pencapaian leadership yang inspiratif.
Kepemimpinan bisa terbentuk dari kerja keras dan kepercayaan diri. Nagatomo yang bukan berasal dari negara Eropa maupun Amerika Latin sudah membuktikannya. Kutipan wawancara Nagatomo terbukti memiliki nilai berita. Pemilik nomor punggung 55 ini pernah beberapa kali menjadi narasumber di media Italia dan dimuat dalam press release Inter. Bukan karena sensasi, namun berkat antusiasme dirinya sebagai bagian dari satu-satunya klub Italia yang pernah meraih treble winners.
Sebagaimana pesepakbola pada umumnya, Nagatomo merasa terhormat saat menyandang ban kapten di lengannya. Meskipun ia belum menorehkan rekor seperti Shinji Kagawa (pemain jepang pertama yang menciptakan hattrick) di Premier League bersama Manchester United, Nagatomo bisa menjadi contoh positif bahwa kita perlu memiliki semangat samurai. Kepercayaan pelatih untuk menjadi kapten bisa diraih asalkan mau kerja keras. Termotivasi oleh sosok kapten sebelumnya, memiliki konsistensi dan terus mengembangkan skill tentu bisa membawa kesuksesan.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H