Sejak game center bermunculan di Mall, saya termasuk orang yang tidak sungkan untuk mengeluarkan rupiah demi mencoba tantangan arcade game (coin-operated entertainment machine), khususnya balap mobil. Sekitar belasan tahun lalu, saya pernah ikut kompetisi game Daytona. Meskipun tidak juara, pengalaman tetap jadi guru yang terbaik.
Sering menyetir di arcade game bisa meningkatkan skill dan kepekaan ketika berkendara. Dua tahun terakhir, ketertarikan pada arcade game ini akhirnya berujung di Wangan Midnight Maximum Tune (“WMMT”).
[caption id="attachment_389485" align="aligncenter" width="560" caption="Wangan Midnight Maximum Tune 5, Dok. Pribadi"][/caption]
Wangan Midnight awalnya merupakan cerita fiksi dari Jepang yang diperankan oleh Akio Asakura dengan mobil Nissan Fairlady Z, Tatsuya Shima dengan mobil Porsche 911 Turbo 3.6/RUF CTR dan Reina Akikawa dengan mobil Nissan Skyline GT-R. Di samping tiga karakter tersebut, masih banyak tokoh lainnya yang juga memiliki mobil sport keren.
Pemain bisa memilih mobil favoritnya. Pilihannya beragam, mulai dari Mitsubishi, Toyota, Nissan, Mazda, Ruf, Mercedez, BMW dan Chevrolet. Saya sendiri memilih Toyota Supra karena identik dengan film Fast and Furious.
[caption id="attachment_389486" align="aligncenter" width="560" caption="Toyota Supra di WMMT, Dok. Pribadi"]
Untuk meningkatkan performa mobil, pemain bisa mengikuti Story Mode yang menghasilkan tune up points. Semakin banyak points yang dikumpulkan, semakin tinggi pula horse power (hp) dan handling ability-nya.
[caption id="attachment_389489" align="aligncenter" width="560" caption="Game Mode WMMT, Dok. Pribadi"]
[caption id="attachment_389487" align="aligncenter" width="560" caption="Tampilan Tuning Car, Dok. Pribadi"]
Yang menarik dari game ini, kita bisa bertanding dengan pemain lain di berbagai belahan dunia diantaranya: Jepang, Hong Kong, Korea, Macau, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Taiwan, Australia, Thailand, Vietnam dan Brunei. Pemain yang sudah memiliki Bandainamco ID bisa mendaftarkan diri ke website WMMT.
Di website resmi-nya, kita juga bisa melihat tampilan online ranking. Sayangnya, Indonesia belum muncul di daftar walaupun game ini dimainkan di Jakarta, Bogor, Medan, Surabaya dll.
Nolan Bushnell, pendiri Atari, pernah mengatakan bahwa game yang bagus adalah “yang mudah dimainkan tapi sulit ditaklukkan”. Permainan ini menitikberatkan pada dexterity (ketangkasan tangan) dan refleks kaki untuk mengatur gas dan pengereman.
Secara umum, game ini cukup mudah dimana pemain hanya perlu mencapai finish dengan waktu tercepat. Namun praktiknya, banyak faktor yang bisa mengubah hasil akhir. Jika si pemain kurang fokus, mobil dengan horse power tinggi belum tentu jadi juara.
WMMT sudah memiliki tampilan grafis yang baik sama halnya dengan permainan konsol seperti Gran Turismo maupun Need for Speed yang sudah terkenal di PlayStation. Tidak kalah penting, aksesoris untuk modifikasi mobil bisa didapatkan bila si pemain mengikuti Online Ghost Battle dan memenangkan balapan.
Salah satu kelebihan dari game ini, pemain juga bisa mengetahui driving style masing-masing yang terbagi dalam empat kuadran yaitu (1) cool-smooth, (2) smooth-wild, (3) wild-rough dan (4) rough-cool.
[caption id="attachment_389484" align="aligncenter" width="560" caption="4 Kuadran Driving Style, Dok. Pribadi"]
Sepanjang race, pemain diperdengarkan dengan musik energetic yang menjadi backsound. Buat yang senang dengan balap mobil, tinggal cari game center terdekat untuk langsung coba. Let’s race!
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H