Pernah nggak kamu merasa ada yang salah dalam sebuah hubungan, tapi nggak bisa langsung menjelaskan apa? Awalnya, aku pikir hubungan ini indah. Dia penuh perhatian, tahu cara membuatku merasa spesial, bahkan seperti soulmate. Tapi perlahan, aku mulai lelah secara emosional. Ada sesuatu yang terasa salah---perasaan selalu harus membuktikan diri, merasa bersalah atas hal yang seharusnya sederhana, dan entah kenapa, aku semakin meragukan diriku sendiri.
Setelah banyak membaca, aku akhirnya menemukan jawabannya: dia memiliki Narcissistic Personality Disorder (NPD). Ternyata, ini adalah kondisi yang lebih mengerikan daripada yang aku kira, dan jauh lebih besar daripada sekadar "orang yang suka dipuji".
Apa Itu Narcissistic Personality Disorder?
NPDÂ adalah gangguan kepribadian di mana seseorang memiliki pola berpikir dan perilaku yang sangat berpusat pada diri sendiri. Ini bukan sekadar percaya diri yang berlebihan, tapi lebih kepada kebutuhan yang terus-menerus untuk dikagumi dan diakui, serta kurangnya empati terhadap orang lain. Beberapa ciri utamanya meliputi:
- Perasaan superior: Mereka yakin lebih baik daripada orang lain dan layak mendapatkan perlakuan khusus.
- Kebutuhan akan pujian berlebihan: Apapun yang mereka lakukan, pujian adalah tujuan utamanya.
- Kurangnya empati: Mereka tidak bisa memahami atau peduli pada perasaan orang lain, bahkan ketika orang itu terluka karena mereka. (Bahkan mereka sebenarnya tidak punya empati)
- Eksploitasi: Mereka sering memanfaatkan orang lain demi keuntungan sendiri, tanpa merasa bersalah sama sekali.
Menurut sumber seperti Mayo Clinic dan Psychology Today, orang dengan NPD biasanya tampak percaya diri di luar, tapi sebenarnya memiliki harga diri yang rapuh di dalam. Mereka terus mencari validasi untuk menutupi rasa tidak aman yang mendalam1617.
Pengalaman Pribadi: Terjebak dalam Hubungan yang Melelahkan
Selama hubungan itu, aku sering bertanya-tanya, "Apa aku kurang baik? Apa aku terlalu sensitif?" Dia bisa begitu menawan, tapi di balik semua itu, ada sisi gelap yang perlahan menggerus kepercayaan diriku. Berbohong bagi dia itu seperti berbicara biasa. Empati? Tidak ada. Segala sesuatunya selalu tentang dia, dan aku hanya merasa lelah.
Ada satu momen yang sangat membekas. Ketika aku mengungkapkan rasa sakit hati, bukannya mendapat penghiburan, aku malah dianggap terlalu dramatis. Akhirnya aku sadar, ini bukan cinta, tapi manipulasi. Untungnya, aku mulai membaca lebih banyak dan menyadari bahwa NPD bukan kelainan yang bisa diubah atau disembuhkan. Aku harus menyelamatkan diriku sendiri!
Jadi, jika kamu saat ini curiga sedang berhubungan denga narsistik, bagaimana menghadapinya?
- Kenali Polanya: Jika kamu merasa hubunganmu penuh dengan manipulasi atau gaslighting (membuatmu merasa ragu akan realitas), itu tanda bahaya.
- Tetapkan Batasan: Jangan biarkan mereka mengontrol hidupmu.
- Cari Dukungan: Bicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional. Aku beruntung memiliki sumber yang membantu menyadarkan.
- Jangan Berharap Mereka Berubah: Perubahan pada individu dengan NPD jarang terjadi tanpa bantuan profesional, dan bahkan dengan bantuan pun, itu tidak selalu menjamin perubahan.
Pelajaran Berharga
Hubungan ini memang membawa luka, tapi juga pelajaran. Aku belajar untuk lebih peduli pada diriku sendiri, untuk mengenali tanda-tanda manipulasi, dan yang paling penting, untuk tidak merasa bersalah karena keluar dari hubungan yang merusak. NPD bukan hanya tentang "orang yang egois", ini adalah gangguan serius yang bisa berdampak besar pada kesehatan mental orang-orang di sekitarnya.
Jadi, jika kamu merasa terjebak dalam hubungan yang membuatmu kehilangan jati diri, ingatlah: kamu tidak sendirian. Ada jalan keluar, dan kamu layak mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
Jadi, pernahkah kamu mengalami hal seperti ini? Atau mungkin kamu punya cerita tentang bagaimana kamu keluar dari hubungan yang toksik?
Sumber Informasi:
- Mayo Clinic - Narcissistic Personality Disorder
- Psychology Today - Understanding NPD
- American Psychiatric Association - Personality Disorders