Umpan balik yang tepat
Untuk meninggalkan kesan pertama yang mempesona tentu tidak berhenti sampai di mengatur sikap dan bahasa tubuh. Saat kamu mengingat pertemuan pertama yang mengesankan dengan seseorang, bisa dipastikan salah satu kesan yang akan kamu ingat adalah kesan dari percakapan yang terjadi antara kamu dan orang tesebut. Mungkin kamu tidak akan ingat detail percakapan kalian, tapi kamu pasti akan mengingat kesan yang timbul saat percakapan berlangsung. Apakah kesan itu membosankan, menyebalkan, menyenangkan, atau bahkan menggairahkan!
Percakapan yang menyenangkan menjadi salah satu kunci untuk meninggalkan kesan pertama yang mempesona. Jadi, bagaimana caranya membuat percakapan yang menyenangkan dan tidak membosankan? Salah satu hal paling penting untuk menjaga sebuah percakapan tetap berlangsung adalah dengan memberikan umpan balik atau mungkin lebih kita kenal dengan feedback.
Â
Nicholas boothman dalam bukunya how to connect in business in 90 seconds or less, menyatakan bahwa
"Orang yang tidak memberikan umpan balik itu tampak membosankan dan membingungkan."
Bagaimana menunjukkan umpan balik yang tepat dan menunjukkan bahwa anda tertarik? Selain dengan kata-kata, kamu pun bisa menggunakan bahasa tubuh dan wajahmu. Di bab sebelumnya sudah pernah saya bahas beberapa bahasa tubuh yang efektif. Memberikan umpan balik saat bercakap-cakap pun memerlukan dukungan bahasa tubuh yang benar. Condongkanlah badan ke depan saat orang di hadapanmu bercerita, miringkan kepala ke kanan atau ke kiri untuk menunjukkan kamu tertarik, tersenyumlah saat kamu menyukai apa yang dia katakan, mengangguklah saat setuju, tertawalah saat dia mencoba melucu!
Â
Dale Carnegie di bukunya How to win friends and influence people, menuliskan, "Anda bisa mendapat lebih banyak kawan dalam waktu 2 bulan dengan cara menjadi tertarik pada orang lain dibandingkan dengan yang bisa anda peroleh dalam waktu 2 tahun dengan cara mengusahakan orang lain tertarik pada anda."
Â
Prinsip ini sudah beberapa kali aku buktikan pada saat kencan atau berkenalan dengan orang baru. Kencan atau pertemuan itu seringkali berakhir lebih baik saat aku berusaha untuk benar-benar tertarik pada mereka dibandingkan berusaha membuat mereka tertarik padaku.