Mohon tunggu...
Putu Agus Arya Parthama
Putu Agus Arya Parthama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Geografi Undiksha Bali

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Pengimplementasian" Dharma Agama dan Negara

8 Mei 2022   10:52 Diperbarui: 8 Mei 2022   10:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Asewaka Dharma berarti pelayan dharma, atau pelaksana/ pelaku dharma. Mengapa kita melayani atau melaksanakan dharma? untuk apa kita melaksanakan dharma? ada kata kunci atau motto yg kita patut sadari dan  renungkan: Dharma raksata-Dharma raksitah (melayani/ melaksanakan Dharma akan dilindungi sang Dharma). Secara universal, dharma berarti aturan abadi, pelindung, pemangku, kebenaran. sesuai konsepsi ajaran aturan karma, maka setiap karma absolut berphala yang berarti Bila umat (seorang) melayani dharma, tentu umat bersangkutan akan dilayani serta atau dilindungi oleh dharma. Jadi buat apa serta mengapa kita melayani/melindungi dan  melaksanakan dharma, artinya supaya kita dilindungi oleh dharma, dilindungi oleh kebenaran. pada kehidupan bersama di warga , baik sebagai umat beragama maupun sebagai rakyat rakyat serta atau menjadi warga  negara, setiap umat Hindu memiliki dharma individu yg disebut swadharma. Yakni, dharma atau kewajiban sinkron profesi masing-masing. Begitu juga mengamalkan ajaran agama, yakni tattwamasi serta wasuda iwa kutumbhakam, artinya bentuk konkret pengamalan sila humanisme yang adil dan  mudun sekaligus mempertahankan sila ketiga, yakni persatuan Indonesia. usaha memantapkan sraddha bhakti buat mewujudkan tujuan hayati beragama di dunia (maya pada/ marca di), yakni jagadhita artinya upaya yang sejalan serta sama dengan tujuan kemerdekaan NKRI yaitu mewujudkan kehidupan yg sejahtera, tertib, adil dan  makmur mirip yang tersirat pada pembukaan UUD 1945.

Agama juga mengajarkan kita bagimana cara kita hidup yang harmonis berdampingan dengan semua makhluk yang disekitar kita yaitu dengan ajaran yang dimaksud "tri hita karana" dalam artian menciptakan hubungan yang harmonis dengan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta menjaga hubungan yang harmonis dengan makhkuk sesamanya. pada agama hindu juga dijabarkan tentang "catur guru" yaitu empat guru yang harus dan wajib kita hormati, seperti: guru rupaka yaitu orang tua kita sendiri leluhur kita, guru pengajian  yaitu guru kita dalam menuntut dan menimba ilmu di sekolah, guru wisesa yaitu guru kita di pemerintahan seperti bupati, gubernur dlsb. dan guru swadyaya yaitu tuhan yang maha esa. agama tidaklah selalu mengajarkan kita kebaikan pada agama saja, teta[i juga mengajarkan kita bagaimana kita bisa berbangsa dan bernegara dengan baik. mencintai dan mebanggakan negara dalam pengimplementasiannya kita lakukan dengan cara seperti mencintai produk dalam negeri, tidak melanggar konstitusi negara, taat pada undang-undang serta menjaga martabat bangsa dan negara dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun