Mohon tunggu...
Putu Agus Arya Parthama
Putu Agus Arya Parthama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Geografi Undiksha Bali

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Percaya Adanya "Atman" Dalam Panca Sradha

17 April 2022   19:47 Diperbarui: 18 April 2022   05:31 4415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kemulan" sebagai tempat berstananya sang atman yang sudah suci

Agama Hindu dikenal dengan agama yang mengenal banyak dewa, namun yang paling dikenal adalah Trimurti. Trimurti adalah tiga Dewa yaitu Brahma, Wisnu , dan Siva. 

Dewa Brahma dikenal karena perannya sebagai pencipta alam semesta beserta isinya, Dewa Wisnu sebagai pemelihara seluruh alam semesta dan Dewa Siva berperan sebagai pelebur alam semesta.  Ketiga perwujudan itu adalah manifestasi dari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 

Dan menurut umat Hindu Tuhan itu tiada duanya, hanya saja disebut dengan banyak nama. Terlepas dari hal tersebut ada banyak ajaran -- ajaran dasar dalam Hindu, diantara yang paling dasar adalah ajaran Panca Sradha. Panca Sradha secara etimologi terdiri dari kata Panca dan Sradha, Panca adalah lima dan Sradha adalah keyakinan atau kepercayaan. Lima dasar kepercayaan itu adalah percaya adanya Brahman, Atma, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa. 

Atman atau Atma merupakan jiwa atau roh yang terdapat dalam tubuh kasar semua makhluk hidup. Atman adalah percikan api kehidupan dari Tuhan Yang Maha Esa. 

Semua makhluk hidup sesungguhnya berasal dari percikan kehidupan itu yang berasal dari Sang Pencipta. Atman sesungguhnya bersifat kekal dan sama sehingga dalam proses kehidupan, dikenal dengan yang namanya Reinkarnasi. Di mana reinkarnasi sesungguhnya kehidupan kembali dengan Atman yang sama dengan kehidupan sebelumnya.

dalam keyakinan ini, kita sebagai umat agama hindu haruslah mempercayai adanya atman, sebab karena adanya atman kita tidak mungkin ada di dunia ini. seperti contoh di dunia nyata kita terlahir karena adanya ayah dan ibu, kita terlahir karena adanya kakek dan nenek, kita terlahir karena adanya kumpi atau buyut. 

Dalam hal ini diajarkan juga percaya dengan adanya para leluhur-leluhur pendahulu yang sudah menjadi sang dewa pitara. dewa pitara adalah roh, atman, leluhur yang sudah suci. arti suci ini tidak sembarang, dalam artian roh/atman tersebut sudah melalui beberapa tahapan dan proses. 

Mulai dari upacara ngaben, nyekah, serta melalui upacara "Mepaingkup" ngelinggihang dewa pitara di pemerajan "Kemulan". para tetua kita mewanti-wanti dan menasehati suapaya agar keturunannya menghargai serta harus ingat kepada para leluhur, agar kita ingat kepada leluhur caranya sangat sederhana mulai dari berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada orang tua dan menghormatinya selalu. karma phala adalah hasil buah dari perbuatan kita. karma phala juga mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik supaya terciptanya kehidupan yang harmonis 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun