Mohon tunggu...
Putu Agus Arya Parthama
Putu Agus Arya Parthama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Geografi Undiksha Bali

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Melasti" di Tengah Pandemi Covid-19 di Desa Lokapaksa, Seririt Buleleng-Bali

5 Maret 2022   08:47 Diperbarui: 5 Maret 2022   08:49 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melasti ialah upacara ritual umat Hindu Bali yg bertujuan buat membersihkan lahir bathin manusia (Bhuana Alit) serta alam (Bhuana Agung), menggunakan jalan menghanyutkan segala leteh menggunakan memakai Tirtha Amertha. Selain itu tujuan dari ritual Melasti adalah: menciptakan sikap hayati buat senantiasa menguatkan sraddha bhakti, membangkitkan semangat spiritual buat berusaha menghilangkan Laraning Jagat , Melenyapkan kekuatan-kekuatan negatif yang terdapat pada manusia, membentuk alam yang lestari, dan  patuh pada tuntunan para Dewata yg adalah sinar suci ilahi.

Tata cara aplikasi ritual Melasti yaitu: Prosesi iring-iringan, prosesi ritual pembersihan pada depan pintu masuk pura Segara, dilanjutkan dengan pensthanaan pada linggih (tempat) yg telah tersedia, pembacaan doa-doa sang Pandita, mekobok, persembahyangan beserta serta menghaturkan banten Prani pada sore harinya.

Adapun sesajen yang digunakan pada ritual Melasti yaitu: Banten suci, Prayascita, Durmenggala, Daksina, Banten Peras, Banten Soda, Canang Lengewangi Buratwangi,serta Canang Sari. Selain itu terdapat pula sarana-sarana ritual seperti: Dangsil, Sanggar Tawang, Sanggar matahari dan  Sanggah Cucuk, Jempana, Umbul-Umbul serta Pangawin, Bunga, buah-buahan, makanan berupa nasi, lauk-pauk, jajan serta lain-lain, Air, api dan  Bija.

Nilai-nilai yg terkandung pada ritual Melasti mencangkup nilai religius yaitu mempertinggi serta memantapkan keimanan serta keyakinan umat Hindu pada rangka menumbuhkan ketaqwaan. Nilai etika yaitu membuat kepribadian umat manusia menggunakan moralitas yang tinggi yang di akhirnya akan menaikkan akhlak luhur rakyat. Nilai sosial yaitu Memupuk rasa kebersamaan dikalangan umat Hindu pada mewujudkan sarana pemujaan, utamanya dalam kaitan menggunakan sakralisasi serta memfungsikan simbol-simbol yg didesain tersebut.

Nilai keindahan Menumbuh kembangkan serta permanen terpeliharanya nilai seni budaya. Namun pada masa pandemi covid-19 ini semua kegiatan serba dibatasi seperti dengan kegiatan melasti ini.

Di masa pandemi covid 19 kegiatan melasti harus dibatasi. Contohnya seperti kegiatan melasti di daerah yang berdekatan dengan pantai diperbolehkan ke pantai sedangkan yang daerahnya berjauhan dengan pantai harus ngubeng "ngayat" di pura/merajan masing-masing keluarga atau dadia. yang harus dilakukan bagi melasti yang "ngubeng" ini adalah perwakilan pemangku/dadia harus mengambil tirta ke pura segara masing-masing desa, setelah itu dipendak dimasing-masing merajan dadia lalu diikuti dengan runtutan karya melasti pada masing-masing merajan dadia.

Di Desa Lokapaksa tepatnya di daerah asal saya, melasti dilakukan dengan cara ngubeng/ngayat dikarenakan desa lokapaksa berjauhan dengan letak segara "pantai" oleh karena itu prosesi melasti di derah saya dilaksanakan secara ngubeng. prosesi melasti di daerah saya diawali dengan menurukan pralingga ida bhatara "simbol-simbol" tuhan dan dilinggihkan di bale pemeosan/pebersihan.

Pralingga-pralingga tersebut terdiri dari pralingga paebon hyang kompyang, pralingga bhatara yang guru yang berada di Kemulan, dan pralingga ide betara kawitan. semua pralingga ida tersebut diturunkan, distanakan di bale pemeosan, lalu diupacarai dan dibersihkan dan dipercikan tirta yang didapat dari pura segara.

Prosesi melasti di daerah saya di desa lokapaksa tetap mematuhi protokol covid-19 dan proses melasti ditengah adanya pandemi covid-19 ini tidaklah mengurangi makna dari "melasti" ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun