Semakin banyak konten-konten positif yang mengandung pesan-pesan diplomatis dan dipublikasikan melalui platform digital terutama media sosial, maka semakin besar pula dampaknya terhadap citra Indonesia. Pemerintah perlu merancang grand desain dan segala unsur-unsur yang dibutkan untuk menjalankan diplomasi publik yang bertumpu pada kebudayaan dan pariwisata, karena dua sisi itulah lebih lunak dan lebih mudah diterima.Â
Pemerintah juga harus mengambil tindakan yang tegas guna mendukung masyarakatnya agar lebih produktif dengan cara menciptakan kebijakan-kebijakan terkait diplomasi yang lebih banyak melibatkan publik dalam prosesnya, serta memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan bagi siapa saja yang mampu mengharumkan nama Indonesia melalui dunia maya.
Sumber Referensi :
Melissen, J. (2006) Public Diplomacy Between Theory and Practice. In: J. Noya (ed). The Present and Future of Public Diplomacy: A European Perspective . (California: Rand Corporation: 43).
Wang, J. (2006) Public Diplomacy and Global Business. The Journal of Business Strategy 27 (3), [Diakses 22 Januari 2008], p. 49-58.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H