Siapa yang bisa menyetop kehebatan Liang Wei Keng/Wang Chang dalam dua gelaran bulutangkis minggu-minggu ke depan ini? Â Mereka kuat, on fire, di atas angin, Â terbukti di Final Thailand Open 2023, Shohibul Fikri/Maulana tak mampu membendung ketajaman pasangan darah muda China ini, kalah meyakinkan. Sebelumnya, Sukomulyo/Gideon dipaksa juga bertekuk lutut biarpun di set kedua, pasangan kita hampir mampu merebut.
Dalam undian di Singapore Open 2023, jika semuanya berjalan mulus, Liang Wei Keng/ Wang Chang akan berhadapan dengan Fajar/Rian di perempat-final dan ini tentu pertaruangan yang ditunggu tunggu penggemar bulutangkis. Penampinal Fajar/Rian sejak Piala Sudirman 2023 belum menemui bentuk terbaiknya. Mudah-mudahan pasangan ini mampu menyetop kehebatan pasangan China. Tidak saja ketajaman dan kehalusan di depan net yang menentukan, tetapi juga keberuntungan.
Keberuntungan sangat memegang peran krusial dalam pertandingan bulutangkis dunia. Ini sudah begitu disadari oleh pasangan pengalaman asam garam Setiawan/Ahsan atau Sukomulyo/Gideon. Lihatlah bagaimana mereka bertanding. Menyaksikan penampilan Sukomulyo/Gideon dalam Thailand Open 2023 yang begitu tenang, memperkuat dugaan bahwa mereka sudah paham mengerti jika angin keberuntungan yang harus dihidupkan. Jika itu tak berpihak maka siap akan kalah.
Keberuntungan biasanya berada di depan net. Berani menantang beradu net adalah kunci sebuah permainan. Teringat dengan pasangan leegendaris Christian Hadinata/Ade Chandra yang merancang semuanya serangan bermula dari tipisnya seniman Christian Hadinata menggulirkan bola di bibir net. Maka setiap hari harus berkenalan dengan bibir net, menenangkan hati agar selalu tampil indah halus di depan net. Barulah kemudian serangan tajam dari belakang menghantam.
Tetapi bagaimana caranya menggulirkan bola di bibir net? Apakah itu bisa dipelajari? Â Ada perasaan dari setiap pemain yang muncul di awal pertandingan untuk berkeyakinan meladeni permainan net. Ini adalah pukulan paling beresiko karena jika terlalu tipis akan fatal akibatnya. Â Biasanya yang mendapatkan angka dari adu net akan selalu melakukan itu, sedangkan yang kalah akan mencari jalan keluar lain.
Menghadapi Liang Wei Keng/Wang Chang dengan adu kekuatan memang harus siap dengan tenaga besar. Mereka darah muda yang penuh emosi dengan tembakan tajam keras terarah. Biasanya pasangan model begini, akan takluk jika diajak bermain santai dengan bola-bola pelan di depan net.
Pertarungan Fajar/Rian menghadapi Liang Wei Keng/ Wang Chang sebenarnya telah dimulai jauh sebelum pertandingan itu digelar di lapangan. Masing-masing pemain telah mengintip kekuatan lawan, pelatih mencatat hal yang perlu dilakukan dan dihindari. Pada saatnya tiba, akan terjadi penerapan instruksi pelatih apa yang harus dilakukan. Di lapangan akan ketat dengan usaha usaha menyerang dengan pukulan ataupun reaksi menjatuhkan mental.
Head to Head mereka  2-1 untuk Fjar/Rian.  Berbekal kemenangan tiga set pada awal tahun ini di Malaysia Open 2023, maka peluang Fajar/Rian menghentikan pasangan darah muda China sedikit lebih besar,  walaupun akan dengan susah payah kejar mengejar angka.
Jika memang nanti di Singapore Open 2023, Fajar/Rian tak mampu menghadang pasangan naik daun China ini, maka giliran Ahsan/Setiawan yang mungkin akan mencoba  menghadangnya  di babak perempat final  Indonesia Open 2023. Apakah sorak sorai pengunjung Indonesia Open 2023 yang fanatik dengan teriakan teriakan  mampu menjadi penentu kemenangan, akan dibuktikan nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H