Kehadiran pemain keturunan Indonesia dalam Tim Nasional sepak bola merupakan bukti yang jelas bahwa nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang mana terdapat dalam sila kedua Pancasila, terus  berkembang dalam dunia sepak bola di tanah air. Para atlet ini, meskipun memiliki latar belakang campuran dan dibesarkan di luar negeri, tetap merasa bangga dan terhubung secara emosional dengan negara asal nenek moyang mereka.
Nama-nama seperti Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama, yang saat ini memperkuat Timnas Indonesia, mengusung nilai-nilai internasional dalam kompetisi, sembari tetap menghargai budaya Indonesia. Mereka datang dengan niat serius untuk mengangkat nama negara di tingkat global. Ini menunjukkan bahwa cinta terhadap tanah air tidak terbatas oleh batasan geografis, tetapi muncul dari rasa saling menghargai dan kebanggaan terhadap identitas yang sama.
Langkah PSSI dalam menarik pemain keturunan ini tidak hanya bermanfaat secara teknis, tetapi juga menegaskan bahwa sepak bola Indonesia menyambut semua warga negara, tanpa melihat perbedaan latar belakang. Proses ini menunjukkan nilai kemanusiaan yang menghormati hak setiap orang untuk berkontribusi dan memberikan yang terbaik untuk negara.
                                         cr: https://youtu.be/JpiWGmvMtGM      Â
Di luar lapangan permainan, atlet yang berasal dari latar belakang keturunan juga memperlihatkan semangat untuk menjunjung tinggi keberagaman dengan mempelajari bahasa Indonesia, mengenali budaya setempat, dan bersikap ramah kepada para penggemar. Seperti yang dilakukan oleh Sandy Walsh terhadap pemain yang baru bergabung dengan mempeekenalkan keunikan yang dimiliki oleh Masyarakat Indonesia yaitu "Jongkok Challenge" dan mengajarkan kepada Marteen Paes lagu anak-anak indonesia. Hal ini menunjukkan sikap yang beradab yang tidak hanya memprioritaskan pencapaian, tetapi juga pengakuan terhadap tradisi serta nilai-nilai masyarakat Indonesia.
Dengan prinsip Kemanusiaan yang adil dan Beradab, atlet yang berasal dari latar belakang ini menjadi contoh bahwa identitas nasional tidak semata-mata ditentukan oleh tempat kelahiran, tetapi juga oleh usaha dan tekad dalam membangun kemajuan bersama. Keberadaan mereka di Tim Nasional memberikan motivasi bahwa Indonesia, dengan segala perbedaannya, adalah tempat bagi siapa saja yang siap berjuang demi kehormatan bangsa.
penulis: Puput Diani (2406877)
penulis 2: Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd., M.H., M. Irfan Adriansyah, S.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H