Hujan masih menyisakan mendung dan gerimis Sebab jika hujan reda tak selamanya langsung cerah Sama seperti hati yang masih menyisakan tanya dan rasa Separuh rasa untuk sepenggal harap Begini ya ternyata kisah ini Walau semua sudah berlalu lama, bahkan banyak musim telah berganti Namun jangan salahkan aku yang kini kembali mengingatmu, sebab kau selalu hadir dalam dunia mayaku Kau hadir dalam mimpiku. Terima kasih walau hanya lewat impian. Sepenggal rasa untuk separuh harap Sudah tak mungkin lagi berharap tentangmu, Dulu semua air mata ini sudah cukup tumpah untukmu. Karena kau begitu istimewa, kau tak sadar ya, bahwa dulu kau yang membuat aku yang lemah menjadi kuat. Sekuat ketika ku harus melihat janji teguh yang kau ucap didepan penghulu yang bukan untukku Namun pintaku pada Sang Pemilik skenario ini "Allah berikan pengganti yang lebih baik dari dia", Biarkan aku tersenyum melepas masa lajangmu, begitu aku pun akan melepas lajangku kelak. Hari-hari terlalu indah saat bersamamu namun aku tak memiliki cukup keberanian mengatakan rasa bahagia ini Hingga akhirnya aku melihatmu beranjak pergi Aku cukup puas walau selamanya hanya mengagumimu dalam hati saja Sudah sangat bahagia karena telah ada sosok luar biasa yang akhirnya mengubah hidupku, walau aku tak tahu apakah kau menganggapku luar biasa. Dan kau pun tak tahu bahwa kau begitu luar biasa untukku. Allah kini sisa rasa masih ada, kuperuntukkan teman hidupku kelak yang janjimu pasti ..... lebih baik darinya. Izinkan aku tetap mencintainya sebagai sesama hambamu saja..... Ku yakin masih ada separuh rasa dan harap yang pasti akan kubawa bukan hanya sekedar dalam mimpi Namun dalam rasa yang tak akan pernah terputuskan Dan itu bukan untukmu lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H