Allah menyapa hambaNya dengan beragam cara, semua dilakukanNya untuk menunjukkan betapa Allah Maha Rahman dan Rahim. Tiba-tiba saja saat berdiskusi dengan seorang teman saat makan siang, ada perbincangan menarik yang membuat saya ingin kembali berbagi. Sebut saja Satria (bukan nama sebenarnya). Satria anak gunung sejati, perawakannya tinggi kurus, hobby dua minggu sekali kalau enggak tawaf di gunung salak, gede, pangrango, ceremai, semeru, lawu, merbabu, sampai andalas. Sebenernya Satria ini begitu dekat dengan alam, seharusnya dia juga dekat dengan Sang Pencipta Alam, tapi sepertinya tidak. Dahinya jauuh dari sajadah, mungkin Islam hanya ada dalam kartu identitasnya saja, tidak pada hatinya. Biasanya kalau kami sering ada acara, dia selalu phobia dengan kegiatan keislaman, saat semuanya sholat magrib, dia malah keluar, menghindari sholat berjamaah, atau pun sholat sendiri. Selama empat tahun setengah saya berteman dengannnya, sama sekali tidak ada perubahan signifikan. Masih susah kalau diajak sholat.
Suatu ketika di acara reunian kelas, saat waktu sholat magrib tiba, tanpa disuruh Satria segera menuju mushola..oooooooooooooo seketika saya dan teman-teman berdecak kagum, jarang-jarang nih Satria sholat..hehhe. Tapi saya diam saja, hingga setelah selesai sholat sambil bicara ringan ada beberapa teman yang menggoda.
"Wees, sejak kapan lo sholat?" kata teman-teman
"Sejak gue kenal sama Tuhan gue!" jawab Satria lugas.
"Oooh, jadi lo udah kenal Tuhan? sejak kapan?" tanya saya santai.
"Udah doong, sejak gue mengalami suatu masa," jawabnya diplomatis sambil cengar-cengir.
Hingga selidik punya selidik, itu ada anak2 yang rempong, infotainment sejati dapat kabar, ternyata Satria mulai sholat dan mulai dekat sama Allah sejak ia diselingkuhin sama pacarnya?? whaaaat?? sepele ya...
Iya bagi sebagian orang mungkin menganggap sepele, cuma masalah perempuan enggak penting, enggak baik, yang suka selingkuh. Tapi tidak bagi Satria. Bagi Satria masalah tersebut sangat mengguncangnya. Hingga ia begitu rapuh dan kembali, bahwa ia memiliki Allah, muara dari segala solusi permasalahannya. Saya terdiam, hanya bisa manggut-manggut. Ternyata benar sekali, Allah menyapa hambaNya untuk kembali padaNya dengan segala cara. Cara-cara yang tidak kita mengerti, tidak bisa dijabarkan dengan logika. Itulah cara Allah menyayangi hambaNya.
-Allahualambishowab-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H