Bermula dari hobinya bernyanyi sejak Oktober 2016, Muhammad Alif seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang memilih berhenti sejenak dari dunia musik dan memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis kuliner Nusantara dan Asia.
Menjalani karir nya di dunia bermusik, penyanyi solo bergenre pop ini telah berhasil meraih beberapa kejuaraan di festival penyanyi solo se-Sumatera Barat serta di undang menjadi bintang tamu di beberapa acara penting Pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan. Alif mengungkapkan lika-liku perjalanannya. Dari rajin berlatih dan rutin mengikut lomba untuk menambah jam terbang lalu dihadapi dengan penjurian yang tidak transparansi hingga bagaimana ia mengalami kesulitan dalam mengontrol "demam panggung" nya. Merasa lelah serta usaha nya sia-sia dalam bermusik, Alif akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak dan mencoba mencari peruntungannya di dunia kuliner.
"Kalau untuk bermusik di Sumatera Barat, peluang jadi penyanyi terkenal itu sangat kecil, berbeda dengan penyanyi di ibukota, makanya aku memutuskan untuk vakum jadi penyanyi. Terus karena aku hobi masak, akhirnya aku menguatkan niat untuk memulai bisnis kuliner karena melihat peluangnya besar di daerah ku," Ujar Alif menjelaskan alasan ia memulai bisnis kuliner. Alif juga menuturkan bahwa ia menerapkan ilmu bisnis yang telah dipelajari saat mengikuti perkuliahan dalam mengembangkan bisnis kulinernya.
"Karena Sumatera Barat khas dengan rumah gadang, akhirnya aku menamai usaha kulinerku dengan Rumah Gadang Kitchen. Resep nya juga berasal dari warisan rumah gadang keluargaku," Ungkap Alif. Selang bisnis nya berjalan selama dua minggu, ia langsung mendapat ajakan dari temannya yang bernama Agung Pratama Putra untuk membuka restoran masakan Korea. Namun Alif masih menunggu kepulangan Agung ke Indonesia dikarenakan Agung masih berdomisili di Jepang. Sedangkan untuk dapat memulai bisnis tersebut, hanya Agung yang menguasai resep masakan Korea yang sudah dipelajari dari ayah angkat nya yang merupakan asli orang Korea.
Hal yang paling menarik adalah saat Alif mengungkapkan keuntungan yang ia dapatkan dari bisnis kuliner ini berbanding terbalik dengan mengikuti lomba menyanyi. Saat menjalani bisnis kuliner, ia bisa meraup keuntungan sebesar 3-9 jt per-bulan nya. Sedangkan saat mengikuti lomba bernyanyi, ia hanya mendapat hadiah sekitar 300-800 ribu rupiah per-bulan. Melihat perbandingan keuntungan tersebut, tekad Alif dalam mengembangkan bisnis kuliner Rumah Gadang Kitchen semakin kuat. Ia berharap Rumah Gadang Kitchen tidak hanya sukses di daerah nya tapi juga bisa mendunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H