Indonesia memiliki barbagai tradisi dan kebudayaan. Salah satunya adalah di daerah jombang. Saya akan membahas tradisi yang ada di pondok pesantren kususnya di daerah denanyar jombang, yaitu pondok pesantren mambaul maarif.
Semua pasti mengetahui bahwa di setiap pondok pesantren mempunyai tradisi masing masing. Di pondok pesantren mambaul maarif juga mempunyai tradisi yang di lakukan saat menjelang haul atau peringatan berdirinya pondok pesantren mambaul maarif dan peringatan meninggalnya KH. Bisri Syansuri dan garwonya yaitu Hj. Khadijah.Â
Sebelum hari H, para santri melakukan banyak sekali acara yaitu lomba antar pondok seperti lomba menghafal nadzom imrithi, lomba kebersihan pondok, lomba banjari, voli, cerdas cermat, paduan suara, dll.Â
Acara ini dilaksanakan secara terpisah antara laki laki dan perempuan. Kemudiaan sehari sebelum hari H, para santri melakukan istighosah bersama dan  keesokan harinya semua alumni dari pondok pesantren mambaul maarif  datang dan menigikuti acara tersebut. Banyak orang yang bejualan di sekitar jalan depan pondok mambaul maarif.Â
Setiap santri dari pondok boleh keluar untuk membeli makanan atau jalan jalan tetapi mereka harus disambang atau di jenguk oleh orang tua masing masing.Â
Jadi santri yang tidak disambang oleh orang tua biasa menitip makanan kepada santri yang disambang oleh orang tuanya. malamnya ada acara pengajian yang mewajibkan setiap santri datang dan mendengarakan pengajian.
Tradisi yang kedua adalah ro'an. Setiap pondok di Indonesia pasti mengenal kata ro'an atau kerja bakti atau membersihkan pondok bersama sama.Â
Roan juga bukan hanya tradisi di pondok pesantren mambaul naarif tapi juga tradisi di setiap pondok di Indonesia. Jadi setiap santri di pondok pesantren mambaul maarif melakukan ro'an setiap hari jumat pagi. Ro'an juga di bagi per kelompok dengan bagian tempat membersihkan masing masing.
Tradisi yang ketiga yaitu mabarokan artinya tahlilan di depan makam KH. bisri Syansuri dan keluarganya pada hari kamis malam jumat legi dan setiap pondok datang untuk melakukannya.Â
Acara ini wajib bagi setiap santri walaupun tidak ada ketua pelaksana tapi acara ini adalah tradisi yang sudah dilakukan setiap hari kamis kliwon malam jumat legi.