PENJELASAN :
Konflik rempang ini awalnya adalah suatu pembangunan industri di rempang, kota Batam. Namun pembangunan industri di kota Rembang ini justru memicu konflik antara masyarakat sekitar dengan pemerintah karena tidak adanya kepastian hukum atas tanah kepemilikan.Â
Konflik Rempang ini terjadi pada tahun 1992, di mana pemerintah Batam menjual daerah rempang dan daerah Galang kepada otoritas Batam atau pengusaha di Batam. Lalu pada 2004 masuklah PT makmur Elok Nugraha, di mana DPRD Batam pada saat itu bapak Taba Iskandar merekomendasikan bahwa PT ini dapat melakukan pengembangan di wilayah Batam, yang dilakukan pada 17 Mei 2004.
Konflik rempah ini juga dipicu oleh beberapa faktorÂ
* adanya perbedaan pendapat antara suku-suku yang berada di rempang.Â
* hak tanah yang tidak pasti.Â
* kurangnya komunikasi antar pemerintah dengan masyarakat.Â
Pemerintah mengatasi ini dengan cara memberikan tanah sepanjang 500 m untuk para warga beserta bangunan bertipe 45, namun para warga yang berbeda pendapat di mana pada beberapa warga yang tidak setuju dengan cara pemerintah mengatasi masalah rempang ini, dan ada beberapa warga yang setuju dengan cara pemerintah mengatasi permasalahan rempang ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI