Mohon tunggu...
Putri Yuniar Khasanah
Putri Yuniar Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mencoba meraih lebih dari apa yang saya bayangkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Menyikapi Multikulturalisme Indonesia? Dilihat dari Sudut Pandang Islam Rahmatan Lil 'Alamin

14 September 2021   03:06 Diperbarui: 7 Desember 2021   15:18 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Candi Prambanan dan Candi Borobudur adalah saksi sejarah yang paling dapat diandalkan. Fakta ini tidak menutup kemungkinan tumbuh dan berkembangnya budaya animisme dan dinamisme baik di Pulau Jawa maupun sekitarnya. Ketika  menyebarkan Islam di sepanjang jalur perdagangan ke Nusantara, terjadi proses perpindahan agama (konversi) secara bertahap. Penyebaran dan konversi Islam di Nusantara sangat masif, dan jalan damai  dicatat oleh Marshall Hodgson sebagai sebuah pencapaian sejarah dan budaya yang sangat mengesankan  (Hodgson 1974: 551).[13]

 2.3 Sikap Pemuda Islam terhadap Pluralitas di Indonesia

Islam adalah agama terakhir juga sebagai agama penutup dari agama sebelumnya  dan agama yang telah disempurnakan. Tidak ada Syariah Agama yang terungkap lebih lanjut, setelah Islam. Tidak ada nabi lain yang dikirim setelah dikirimkannya Nabi Muhammad. Nabi Muhammad S.A.W. Ini adalah Nabi, Khatamul Anbiya yang berarti penutup para nabi-nabi terdahulu, Informasi ini telah ada jauh semenjak awal diutusnya Nabi Adam sebagai nabi yang pertama. 

Akidah, Syariah dan Moral adalah entitas bangunan Islam. Seorang Muslim dengan solusi kapasitas dan agamanya kadang-kadang memilih jalan yang benar, tetapi kadang-kadang cara yang sesat untuk memilih. Berbagai metode studi Islam digunakan untuk membentuk pribadi Muslim pada manusia yang memilih jalan lurus, termasuk dengan mengintegrasikan konsep dengan kapasitas yang berbeda, sehingga Islam tidak ditafsirkan sebagai perintah Allah kepada rakyatnya, hanya orang perlu memahami dan memahami di mana diciptakan untuk apa yang ia ciptakan, dan di mana ia harus kembali. Ini membutuhkan kesadaran penuh dalam agama sehingga orang selalu menjadi Salih kepada Allah dan Salih pada makhluk lain. Kalau tidak, ini adalah tujuan Islam yang maju yang berkaitan dengan Rahmatan  Islam.

PENUTUP

Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. telah  melalui berbagai fase adaptasi, seperti ajaran yang mengacu pada tata cara tentang berhubungan langsung dengan Allah swt. dan   yang berhubungan dengan ciptaan Allah swt. lainnya. Proses seleksi dan eksklusi berlanjut sejak Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, nabi dan rasul mengikuti Nabi terakhir Muhammad SAW.  Dengan demikian, terciptalah  agama yang benar-benar sempurna serta akan menjadi pencerahan sebagai bentuk cinta Allah swt.  kepada semua ciptaan-Nya.

Sebagai generasi muda yang mengemban tanggung besar dalam menjaga keutuhan kesatuan serta persaudaraan antar umat beragama sudah sepatutnya untuk mengetahui dan memahami  arti pentingnya toleransi,. Sikap yang toleran akan membawa bangsa ini  kedepan pintu gerbang perdamaian tanpa adanya sikap saling mendeskriminasi satu sama lain. Sesuai dengan konsep islam Rahmatan Lil 'Alamin yang mana mewajibkan kita untuk tidak memaksakan kehendak orang lain dalam beragama.

Islam adalah agama yang cinta damai dan oleh karena sifatnya itu,  Islam dengan mudah diterima dalam masyarakat Indonesia  yang majemuk. Meningkatkan pengetahuan akan Agama islam yang Rahmatan Lil A'lamin adalah hal yang sudah sepantasnya dilakukan oleh generasi muda islam. Memahami konsep Rahmatan Lil 'Alamin dalam  mengamalkan ajaran agama islam di kehidupan sehari-hari haruslah dilakukan secara konsisten atau istiqomah. Kemudian Membiasakan hidup dalam multikulturalisme dan membumikan budaya toleransi di Indonesia adalah peran yang wajib melekat  dalam diri pemuda bangsa indonesia. Setelah memahami bagaimana konsep Islam Rahmatan lil A'lamin,  hendaknya ada perwujudan nyata dan positif pada penerapkan pola pikir yang sehat tentang pentingnya pendidikan dalam menghargai pluralisme dan multikulturalisme di dunia pada umunya dan  khususnya di Indonesia. 

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Wahid. (2006). Islamku Islam Anda Islam Kita_ Agama Masyarakat Negara Demokrasi.  Jakarta : The Wahid Institute.

Ibrahim, R. (2013). PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam. 7(1), 26.

Kurniawan, Iwan., dkk. (2020). Literasi Multikultural Berbasis  Agama Islam. Bengkulu : CV Zigie Utama. 

Suderajat Ajat, dkk. (2020).  Dinul Islam : Pendidikan Agama Islam di Peguruan Tinggi Umum. Yogyakarta : UNY Press.

Une, darwis.,dkk. (2013).  Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi. Gorontalo : Ideas Publishing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun