Mohon tunggu...
Putri Yulianingsih
Putri Yulianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Sosiologi UNJ 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Tantangan dan Peluang Pendidikan Formal di Masa Pandemi Covid-19

26 Desember 2021   21:35 Diperbarui: 26 Desember 2021   21:44 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain tantangan, pandemi Covid-19 ini juga memberikan peluang bagi pendidik/guru untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam bidang teknologi. Hal ini juga akan membantu meningkatkan keprofesionalan seorang guru. Sebab, guru dituntut untuk dapat membuat inovasi-inovasi yang baru dalam kegiatan pembelajaran, terutama untuk pendidikan formal agar peserta didik tidak merasa bosan dalam belajar.

Dalam penelitian Talizo Tafonao dan Sion Saputra (2021) yang berjudul "Teknologi dan Covid: Tantangan dan Peluang dalam Melaksanakan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi" menjelaskan ada beberapa peluang belajar daring di masa pandemi, yaitu pertama, dapat meningkatkan skill dan pengetahuan. Kebijakan dari pemerintah yang mewajibkan untuk bekerja dari rumah (WFH) membuka kesempatan bagi guru untuk dapat meningkatkan skill dan pengetahuannya dengan mengikuti seminar-seminar secara daring, yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan yang ada. Selain seminar, guru juga dapat belajar menggunakan teknologi secara mandiri dengan menfaatkan ilmu-ilmu yang sudah diberikan saat seminar dan juga dapat menonton tutorialnya dari YouTube.

Peluang kedua adalah dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan informatif. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, guru dapat membuat suasana belajar yang lebih menarik dan menyenangkan serta tidak membosankan. Selain itu, guru juga dapat membuat penyampaian materi pembelajaran dengan menggunakan berbagai media teknologi, seperti video animasi, podcast, dan lain sebagainya. Dengan demikian, minat dan motivasi peserta didik dalam belajar akan meningkat, dan mereka juga tidak akan bosan untuk belajar meskipun kegiatan belajarnya hanya dari rumah.

Pandemi Covid-19 selain memberi peluang bagi guru, juga memberikan peluang bagi peserta didik, seperti melatih belajar peserta didik secara mandiri dan melatih peserta didik untuk dapat berpikir kritis. Selain itu, dengan diberlakukannya pembelajaran jarak jauh ini memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk dapat mengatur kegiatan belajarnya secara fleksibel. Dengan begitu, peserta didik dapat mempunyai waktu yang lebih banyak dan dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan yang produktif serta bermanfaat, seperti memasak, bernyanyi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, peserta didik dapat menemukan, melatih, dan mengembangkan hobi serta minat dan bakat yang dimilikinya.

Menurut Munir (2009:174), jika kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan dengan baik dan benar, maka hasilnya akan sama dengan pembelajaran secara tatap muka. Bahkan keberhasilan ini dapat membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju dari yang sebelumnya. Keberhasilan tersebut, antara lain mampu meningkatkan pemerataan pendidikan, mengatasi kekurangan tenaga pendidikan, mengurangi angka putus sekolah, dan mampu meningkatkan prestasi belajar serta meningkatkan wawasan peserta didik. Oleh karena itu, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan peserta didik harus bekerja sama dengan baik agar pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini dapat berjalan dengan optimal.

Kesimpulan

Pandemi Covid-19 membuat kegiatan pembelajaran menjadi berubah dan tergantikan oleh pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan internet. Bagi yang perekonomiannya memadai, PJJ ini tidak menjadi tantangan bagi mereka. Namun bagi yang mengalami kesulitan dalam perekonomian, tentu saja menjadi tantangan dan hambatan untuk dapat melakukan PJJ tersebut. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bourdieu, bahwa orang yang mendapatkan kemudahan dalam dunia pendidikan ini adalah mereka yang memiliki kapital ekonomi memadai. Namun PJJ ini selain memberikan tantangan, juga memberikan peluang bagi para guru dan peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya serta melatih kekurangannya.

Saran dalam penulisan ini adalah sebelum melakukan suatu perubahan, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu dampak positif dan negatif yang akan ditimbulkan nantinya. Selain itu, semua yang terlibat dalam dunia pendidikan harus bekerja sama dalam menghadapi kegiatan pembelajaran jarak jauh ini. Dengan adanya kerja sama yang baik, maka PJJ ini akan berjalan dengan efektif dan efisian, sehingga hasilnya pun akan sama dengan pembalajaran secara tatap muka.

Daftar Pustaka

Dwi, Briliannur, dkk. (2020). Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 28-37.

Mukaromah, Euis. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Gairah Belajar Siswa. Indonesian Journal of Education Management and Administration Review,4(1), 180-185.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun