Penggunaan Pertalite mungkin menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghemat biaya, dan hilangnya opsi ini dapat meningkatkan beban biaya operasional kendaraan mereka. Dampak positif dalam aspek gaya hidup masyarakat terhadap  adanya Pertamax Green 92 masyarakat akan semakin sadar akan lingkungan. Dengan memilih bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, individu dapat merasa berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.Â
Sebaliknya dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya Pertamax Green 92 masyarakat yang awalnya bergantung pada pertalite sebab hemat biaya menjadi perlu mengatur ulang anggaran mereka untuk mengakomodasi biaya bahan bakar yang lebih tinggi. Â Terakhir dampak terhadap industri otomotif, dampak positifnya yaitu dengan adanya Pertamax Green 92 dapat mendorong perkembangan teknologi dan inovasi di industri otomotif. Mesin yang dirancang untuk memanfaatkan performa bahan bakar berkualitas tinggi dapat menghasilkan kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.Â
Sebaliknya dampak negatifnya yaitu dengan penghilangan Pertalite dapat mempengaruhi mesin-mesin yang dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih rendah. Penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi dapat memerlukan penyesuaian atau modifikasi pada mesin, yang dapat menimbulkan biaya tambahan.
Baca juga Rekomendasi Webtoon bagi Para Penggemar Kucing atau Ailurophile
Perubahan dalam tawaran bahan bakar oleh Pertamina memiliki dampak yang kompleks dalam berbagai aspek kehidupan. Pertamax Green 92 memiliki potensi untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan industri energi, namun hilangnya Pertalite juga perlu diperhatikan terkait dampaknya pada ekonomi dan gaya hidup masyarakat. Dalam menjalani perubahan ini, penting untuk menemukan keseimbangan antara inovasi, kebutuhan masyarakat, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H