Mohon tunggu...
Putri Wantini Sinar Maretha
Putri Wantini Sinar Maretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Saja Sosiologi Klasik Menurut Penjelasan Karl Heinrich Marx dan David Emile Durkheim?

12 September 2022   15:25 Diperbarui: 12 September 2022   15:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KARL HEINRICH MARX (5 Mei 1818 -- 14 Maret 1883)

Dialektika Marx dikenal sebagai pencapaian kebenaran dengan cara pertentangan dalam perdebatannya antara satu pertentangan lainnya serta dipergunakan untuk suatu metode dalam memahami kenyataan. Kenyataan berkembang melalui proses dialektika dan dunia ide atau kesadaran merupakan wujud dari dunia realitas.

Materialisme Historis adalah intrepretasi tentang kehidupan masyarakat berlandaskan materi. Asumsi dasarnya seperti cara orang menyediakan kebutuhan material mereka menentukan hubungan antar mereka, institusi sosial mereka, bahkan ide mereka. Sejarah manusia digerakkan oleh kegiatan memenuhi kebutuhan dasar namun secara historis berubah pada dirinya sendiri dengan terus memproduksi kebutuhan lebih banyak lagi hingga kebutuhan merupakan dasar ekonomi. Kekuatan produksi material terletak pada alat, mesin, pabrik, dan seterusnya guna memenuhi kebutuhan manusia.

Materialisme Dialektis adalah interpretasi atas segala fenomena alam yang berlandaskan materi. Asumsi dasarnya seperti benda merupakan suatu kenyataan pokok bahwa kenyataan itu objektif, tidak semata berada dalam kesadaran manusia. Materialisme mengakui bahwa kenyataan berada di luar persepsi kita tentangnya sehingga kenyataan obyektif adalah penentu akhir terhadap ide. Jika dalam Hegel realisasi total roh absolut, maka dalam Marx kemajuan kualitatif berupa masyarakat tanpa kelas (komunis).

Infrastruktur Ekonomi dan Super Struktur Sosial Budaya. Menurut Marx masyarakat harus selalu dipahami dalam kerangka struktur, yang meliputi Suprastruktur (Sosial, Politik, Budaya, Filsafat, Agama, Pendidikan, dan Kesenian) dan Basis Struktur ( Infrastruktur) : Ekonomi (hubungan produksi dan alat-alat produksi).

Masyarakat Menurut Marx merupakan entitas materi dari formasi sosial dalam mode produksi yang khas. Formasi sosial merupakan gejala dimana cara produksi hadir secara bersamaan dalam masyarakat, salah satu cara produksi mendominasi yang lainnya. Masyarakat terbagi menjadi 2 yaitu Borjuis dan Proletar. Perkembangan masyarakat yaitu masyarakat komunis primitif masyarakat feudal masyarakat borjuis masyarakat kapitalis masyarakat sosialisme masyarakat komunis.

Alienasi Manusia menurut Marx bukan hanya berarti bahwa manusia tidak mengalami dirinya sebagai pelaku ketika ia menguasai dunianya (realitas/alam/benda), tetapi juga ia asing dalam dirinya sebagai manusia dan manusia lain. Dunia berdiri diatas dan menentang manusia sebagai objek, meskipun dunia bisa menjadi objek ciptaan manusia. Alienasi pada dasarnya melanda dunia dan manusia secara pasif dan reseptif sebagai subyek yang terpisah dengan objek.

DAVID MILE DURKHEIM (15 April 1858 -- 15 November 1917)

Fakta Sosial dalam sudut pandang Durkheim merupakan sosiologi sederhana. Tugas sosiolog yaitu mencari relasi antara fakta sosial dan menyingkapkan hukum yang berlaku didalamnya. Setelah hukum dalam struktur sosial dan institusi sosial ini ditemukan, baru dapat menentukan apakah suatu masyarakat dalam keadaan 'sehat' atau 'patologis' kemudian memberikan solusi yang sesuai. Masyarakat adalah sesuatu yang hidup, berpikir dan bertingkah laku yang dihadapkan kepada fakta sosial yang seolah berada di luar individu. Fakta sosial dapat dilihat dalam struktur sosial dan institusi sosial. Fakta sosial bersifat eksternal, koersif, menyebar dan terpisah di luar individu. Fakta sosial adalah suatu kenyataan yang memiliki karakteristik khusus yang mengandung tata cara bertindak, berpikir dan merasakan yang terjadi di luar individu. Durkheim membagi fakta sosial menjadi 2, yaitu :

Fakta sosial material yang merupakan suatu hal yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi, yang merupakan bagian dari dunia nyata yang mengatur individu. Fakta sosial material diantaranya adalah masyarakat, komponen struktur masyarakat seperti gereja, negara, juga komponen morfologi masyarakat seperti distribusi penduduk, jaringan komunikasi dan perumahan - jadi sesuatu yang real, entitas material sejauh ia sebagai elemen eksternal.

Fakta sosial non material yang merupakan sesuatu yang dianggap nyata dan merupakan fenomena yang bersifat intersubyektif yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia dan terdiri dari norma, nilai, moralitas, kesadaran kolektif, representasi kolektif, peristiwa sosial dan budaya pada umumnya.

Solidaritas dan Tipe Struktur Sosial. Durkheim menganalisis pengaruh kompleksitas dan spesialisasi pembagian kerja dalam struktur sosial dan perubahan akibat bentuk pokok solidaritas sosial. Menurutnya dalam pembagian kerja ini membuat suatu perubahan dalam struktur sosial dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Solidaritas sosial merupakan suatu keadaan relasi antara individu atau kelompok yang didasari pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Dengan adanya kebersamaan akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat relasi sosial antar mereka. Masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyarakat modern. Komponen utama dalam melihat perkembangan masyarakat adalah dari bentuk solidaritas sosialnya. Pada masyarakat sederhana mengembangkan bentuk solidaritas sosial mekanik, sedangkan masyarakat modern mengembangkan bentuk solidaritas sosial organik.

Bunuh Diri, Anomi dan Integrasi Masyarakat. Kasus bunuh diri merupakan fakta sosial yang berkaitan dengan nilai, norma, aturan dan agama yang hidup di masyarakat. Bunuh diri terjadi karena dua hal yaitu renggangnya solidaritas sosial dan atau terlalu eratnya solidaritas sosial. Orang yang bunuh diri merupakan fakta sosial dan merupakan reaksi antara orang lain dari norma atau nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Durkheim merumuskan 4 tipe bunuh diri, yaitu Egoistik yang tipe individunya cenderung introvert (tertutup) dan terlepas dari lingkungan sosialnya hingga cenderung individualistik. Individu tidak dapat memenuhi kebutuhan pribadinya sebagaimana yg diharapkannya, sehingga ia mengalami "arus depresi dan kekecewaan" kemudian individu memilih untuk melakukan bunuh diri. Ini terjadi karena rendahnya integrasi sosial. Semakin rendah ikatan solidaritas dalam suatu integrasi sosial tertentu, maka akan semakin tinggi angka bunuh diri. Altruistik yang individunya terikat kuat dengan lingkungan sosialnya. Kepentingan lingkungan sosialnya lebih tinggi dibanding kepentingan dirinya. Adanya kepercayaan/keyakinan individu apabila melakukan bunuh diri maka akan menghasilkan suatu kebaikan untuk lingkungan sosialnya. Anomik yang regulasi berupa cita-cita, tujuan hidup, nilai, norma yang melekat dalam diri individu rendah akibat perubahan sosial yang dialaminya sehingga menimbulkan kebimbangan pada dirinya. Karena gamang, bimbang, dan ia merasa hidupnya tidak ada arah lagi, membuat individu tersebut memilih jalan pintas yaitu bunuh diri. Fatalistik yang merupakan regulasi berupa cita-cita, tujuan hidup, nilai, norma yang melekat dalam diri individu meningkat. Karena meningkatnya regulasi ini, akibatnya individu mengalami "tekanan sosial" yang besar pula. Apabila individu tidak sanggup mewujudkan regulasi yang tinggi ini, akhirnya ia berpasrah diri (menyerah) terhadap situasi yang ada. Kondisi "menyerah" inilah yang kemudian membuat individu melakukan bunuh diri guna mengakhiri "tekanan sosial" atas regulasi yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun