Mohon tunggu...
Himma Adhimah
Himma Adhimah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu rumah tangga penuh waktu untuk 1 suami dan 2 putri. Penikmat kopi juga penikmat tulisan-tulisan di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pentingnya Mengabadikan Sebuah Momen

1 September 2013   03:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:32 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_275743" align="alignnone" width="300" caption="Des 2011"][/caption] Belum lama ini saya mengantar kedua putri saya menghadiri undangan ulang tahun teman sekolah si kakak, di sebuah hotel ternama di kota kami. Dan ini merupakan pengalaman pertama bagi saya dan anak-anak masuk ke hotel tersebut. Biasanya undangan ulang tahun yang pernah kami hadiri diadakan di rumah atau di restoran cepat saji yang familiar dengan anak-anak. Maka bersemangatlah kami pergi menghadiri dan mengikuti rangkaian acaranya. Doa bersama, games, menyanyi Selamat Ulang Tahun, pembagian snack + souvenir (ini yang paling ditunggu anak-anak) dan makan bersama. Kegembiraan anak-anak semakin lengkap ketika di akhir acara mereka diijinkan untuk "nyemplung" ke kolam renang milik hotel tersebut. Tapi ada yang mengganjal di hati saya sepanjang acara sampai sepulangnya ke rumah. Bahkan melihat wajah anak-anak yang pulas dalam rasa lelah tapi senang pastinya, perasaan saya semakin galau (istilah anak muda jaman sekarang). Menyesal sekali rasanya kami, saya terutama, tidak sempat mengabadikan momen kegembiraan tersebut minimal dalam sebuah foto lah, sebagai dokumentasi pribadi mengingat ini adalah pertama kali kami datang ke tempat itu. Sementara tamu-tamu yang lain saya lihat asyik foto sana sini, memotret apapun yang mereka suka, dari desain interior hotel tersebut, view yang menakjubkan dari lantai paling atas, kolam renang yang penuh dengan anak-anak, sampai parkiran pun tak terlewatkan. Ahhh, sedikit ngiri saya melihatnya. Hanya satu foto yang sempat saya ambil dengan hp butut saya itupun tidak jelas apa yang sebenarnya mau saya foto karena saya mengambil gambar dari belakang pas anak-anak duduk manis mengikuti acara. Kurangnya ketrampilan memotret plus kamera hp dengan kualitas seadanya (maksudnya kualitas memotret saya yang pas-pasan) membuat saya membiarkan momen indah itu lewat begitu saja. Saya jadi mengerti sekarang mengapa banyak orang punya hobi potret-memotret meskipun tidak harus jadi fotografer profesional. Begitupun pula saya mulai mengerti mengapa sebagian orang menjadi begitu narsis mengabadikan dirinya? Karena kita tidak pernah tahu kapan kita bisa kembali ke tempat yang sama dalam suasana yang sama pula. Kalaupun bisa itu pasti dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Ya, karena setiap detik punya cerita dan setiap momen pasti berharga. Salam hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun