Mohon tunggu...
SUARNI SAPUTRI
SUARNI SAPUTRI Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Di Universitas Fajar Makassar,Bekerja di PT.Lion Group Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Contoh Kasus Antar Budaya

16 April 2016   21:34 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 17200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sebagai umat Manusia tidak mungkin tidak melakukan Komunikasi sekalipun dalam keadaan bisu.Karena komunikasi sesungguhnya tidak saja dipahami sebagai penyampai pesan melalui bahasa,tetapi komunikasi adalah penyampaian pesan melalui lambang-lambang yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak (komunikator-komunikan) apapun bentuk lambang tersebut.

Perbedaan suku pun sering kali menjadi akar konflik,seperti misalnya perbedaan antara suku Dayak dan Madura biasanya konflik terjadi karena adanya perbedaan dalam sikap,kepercayaan,nilai,atau kebutuhan.seperti suku madura yang memiliki perilaku yang langsung merespon amarah yang cenderung melalui kekerasan,kekerasan ini pulalah yang mudah menimbulkan konflik dengan suku lain. Peperangan antara suku dayak dan madura merupakan kerusuhan yang berskala besar,perbedaan budaya jelas menjadi alasan perang antar suku ini terjadi.

Ada juga tentang Ledakan Petasan di Mesjid An-Nur Milik Ahmadiyah yang pernah meresakan Warga.yang tepatnya.saat itu terjadi Ledakan petasan ukuran besar di depan Mesjid An-nur milik jemaah Ahmadyah, Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Rabu siang sekitar pukul 12.00 WIB yang memicu ketegangan antara jemaah Islam Ahmadyah dengan warga desa sekitarnya yang mayoritas menentang ajaran Ahmadyah tersebut.saat terjadi bentrok dan aksi saling serang yang mengakibatkan Mushola At-taqwa, milik jemaah Ahmadyah rusak, demikian juga rumah yang letaknya di sebelah Mushola Al Hidayah milik jemaah Ahmadyah.

Dalam kasus Ahmadiyah, yang terjadi memang bukan konflik antar agama seperti yang terjadi di Poso atau Ambon, tapi tetap merupakan kasus konflik antar-identitas religius karena Ahmadiyah memiliki identitas religius yang berbeda dengan identitas religius Muslim arus utama di Indonesia.Sekalipun kebebasan beragama dijamin, konflik tetap muncul ketika keyakinan religius sekelompok orang membuat tidak nyaman orang-orang yang tidak memiliki keyakinan yang sama.

Negara indonesia memang penuh dengan keberagaman dalam hal agama,suku dan budaya.Perbedaan ini ada sejak zaman dahulu. Sikap toleransi sangat diperlukan dalam perbedaan pendapat agar tidak merasa paling benar. Karena hanya dengan sikap menghormati dan saling menghargai yang dapat menghindarkan kita dari konflik antar sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun