Â
Terkonfirmasi bahwa adanya Covid 19 pada akhir tahun 2019 di Wuhan-China semakin menyebar luas hingga keseluruh dunia. Penyakit Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS Coronavirus 2 (SARS-Cov-2). Corona virus adalah sekumpulan virus dari subfamily Orthocronavirinae dan ordo Nidovirales. Corona virus menyebabkan infeksi saluran pernafasan yang umumnya ringan seperti  pilek dan batuk kering, dan bisa juga juga menyebabkan kematian.
Pada situs resmi WHO (World Health Organization) terdapat beberapa gejala Covid-19 yaitu seperti demam, batuk kering dan rasa lelah, namun ada gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami oleh beberapa pasien yang maliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokkan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada kulit atau perubahan pada warna jari dan kuku.
Penyebaran Covid-19 melalui percikan saluran pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang batuk atau memiliki gejala lain seperti demam atau rasa lelah. Melalui situs resmi Sekretariat Kabinet RI, beberapa kebijakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran Covid-19 antara lain kebijakan Lockdown baik ditingkat nasional maupun ditingkat daerah, yang kedua adalah kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah, yang ketiga adalah kebijakan mengajak masyarakat untuk mencuci tangan yang bersih serta kebijakan mengikuti segala protocol kesehatan WHO.
Karena adanya perubahan besar dan efek yang sangat besar akibat Covid-19 membuat masyarakat pada umumnya merasakan kecemasan dan ketakutan. Pada umumnya ketakutan dan kecemasan tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan msyarakat terkait Covid-19 itu sendiri, kurangnya kebiasaan hidup sehat, ketidakmamupuan dalam menghadapi perubahan besar yang secara tiba-tiba, ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri denngan lingkungan baru, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan fisik dan mental, kecenderungan dan cara melakukan asesmen kesehatan mental secara mandiri serta rendahnya kemampuan coping psikologis (Zheng, Wu, Zhao & Zhang, 2020).
Untuk mengurangi rasa ketakutan dan kecemasan serta untuk meminimalkan dampak psikoologis akibat dari Covid-19 ini, masyarakat diharapkan melakukan beberapa kegiatan atau aktivitas fisik sehingga tidak mengalami kebosanan dan tidak mengalami gangguan psikologis. Rasa ketakutan, kecemasan dan stress yang terus ada di masyarakat selama masa Covid-19 perlu untuk ditindak lanjuti karena dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang (IASC ,2020).
Beberapa kegiatan atau cara yang dapat dilakukan agar tetap produktif di masa Covid-19 untuk mengurangi dampak psikis ataupun mental masyarakat antara lain:
1. Berolahraga
Berolahraga merupakan kegiatan fisik yang dapat menyehatkan tubuh dan dapat membuat tubuh lebih sehat. Olahraga tidak harus dilakukan ditempat umum, namun olahraga juga dapat dilakukan di rumah.
2. Mengembangkan bakat
Mengembangkan bakat seperti menyanyi, menari, dan memasak secara tidak langsung membuat hormone menjadi lebih stabil sehingga perasaan dan pikiran menjadi lebih baik, karena adanya keselarasan antar hormone.
3. Bekerja, Belajar dan Beribadah dari rumah
Sekarang zaman sudah sangat cannggih terlebih  lagi dengan adanya kekuatan sinyal 4G yang dapat mencakup seluruh jaringan. Agar tidak  merasa bosan ada baiknya melakukan kegiatan positif seperti belajar dan juga dapat beribadah untuk menguatkan mental  dan keimanan.
4. Merapikan atau membersihkan rumah
Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Kebersihan adalah sebagian dari iman", kata kata tersebut sangatlah tepat. Selama masa Covid-19, pastinya merasa bosan, dan untuk mengurangi rasa bosan atau jenuh ada baiknya membersihkan rumah. Membersihkan rumah memiliki manfaat yang banyak salah satunya adalah lingkungan rumah  menjadi bersih dan bersih adalah pangkal dari kesehatan. Menjaga kebersihan adalah upaya mencegah timbulnya penyakit.
Selama masa Covid-19 diharapkan masyarakat tetap mengikuti Protokol Kesehatan seperti menjaga jarak dengan oranglain baik saat berbicara maupun saat beraktivitas, menggunakan masker saat berpergian, tidak melakukan salaman kepada orang lain, rajin mencuci tangan, menggunakan handsanitaizer serta melakukan kegiatan fisik seperti olahraga. Dengan melakukan arahan dan protocol kesehatan, maka diharapkan hal tersebut dapat mengurangi jumlah penyebran Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
I Ketut Sudarsana, dkk. 2020. Covid-19 Prespektif Agama dan Kesehatan. Bali: Yayasan Kita Menulis.
https://setkab.go.id/kebijakan-pemerintah-terkait-penanganan-dan-pencegahan-penularan-covid-19-16-maret-2020-di-istana-kepresidenan-bogor-provinsi-jawa-barat/
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for public#:~:text=WHO%20merekomendasikan%20untuk%20menjaga%20jarak,terpajan%20COVID%2D19%20atau%20tidak