Citeureup, Rindukan Pendidikan Penunjang Kehidupan

CITEUREUP - Kecamatan Citereup merupakan salah satu kecamatan industri di Kabupaten Bogor. Pada Kecamatan Citeureup terdapat banyak sekali Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan ratusan pabrik dalam skala besar maupun skala kecil yang terdapat disana, salah satunya adalah PT Indocement Tunggal Perkasa, Indokorsa, dan Argha Karya. Hal tersebut yang menjadikan pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Citereup meningkat.

Kebalikan dari angka ekonomi di Citeureup yang terus meningkat, angka pendidikan di Citereup dapat dikatakan masih rendah dan belum merata. Beberapa desa di Kecamatan Citeureup masih belum mendapatkan pendidikan formal maupun non-formal secara optimal. Salah satunya adalah Desa Tangkil, Kecamatan Citereup.

Berdasarkan Data Refrensi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan hanya terdapat satu sekolah formal di desa tersebut, yaitu Madrasah Ibtidaiyah yang masih berstatus milik swasta dengan 52 jumlah mahasiswa dan dua tenaga pengajar. Terdapat pula lembaga pendidikan non-formal yang mendalami Ilmu Bahasa dengan siswa berjumlah dua puluh dan dua tenaga pengajar. Padahal berdasarkan Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, terdapat 113 sekolah yang berada di Kecamatan Citereup.

Lain halnya dengan desa yang berbatasan di sebelah timur Desa Tangkil, Desa Hambalang. Terdapat banyak sekolah bertaraf nasional maupun internasional di daerah Desa Hambalang. Salah satunya adalah SMA International Islamic School Of Indonesia dengan sarana dan prasarana yang sangat megah.

Indikator lainnya yang menunjukan kurang meratanya pendidikan di Kecamatan Citeureup adalah tingkat pendidikan masyarakatnya. Berdasarkan situs resmi kecamataciteureup.bogorkab.go.id, terdapat 455 warga di Desa Tangkil dan hanya empat puluh persen diantaranya warga yang mengenyam bangku pendidikan dengan pendidikan tertingginya hanya sampai dengan bangku SMA. Lain halnya dengan Desa Leuwinutug yang berbatasan pada sebelah barat dari Desa Tangkil yang berjumlah 14.526 warga dan 9.743 warga yang merasakan bangku sekolah dengan pendidikan tertingginya adalah S3, yang berarti enam puluh tujuh persen dari total warga yang merasakan bangku pendidikan.