BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi merupakan suatu hal yang nyata dan dikonsumsi oleh sebagian besar manusia. Dari setiap perubahan teknologi yang terjadi, kebanyakan orang masih memiliki paradigma yang rendah dan keliru mengenai teknologi, di mana teknologi selalu dikaitkan dengan alat elektronik, misalnya komputer, televisi, radio, tape, dan sejenisnya. Mohammad Yaumi menjelaskan, bahwa hal ini sebenarnya bukanlah kekeliruan, tetapi terjadinya kebiasaan berpikir tentang teknologi secara sederhana sehingga dimaknai hanya sebatas alat (Yaumi, 2016). Mohammad Yaumi juga mengatakan bahwa kesalahpahaman ini tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di negara maju lainnya seperti Amerika Serikat dan Kanada. Buktinya adalah ketika ada pertanyaan dari beberapa professor kepada seorang penulis yang sedang mengambil jurusan SandwichLike di Ochio State University Amerika Serikat pada tahun 2010/2011.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Konsep Dasar Teori Belajar Humanistic
Secara psikologis, humanisme merupakan suatu sirkulasi psikologi yang berlandaskan di Eksistianis me, yaitu sirkulasi yg menganggap bahwa setiap manusia bebas pada bertindak, menentukan nasib serta keberadaannya, dan bukan semata-mata adalah akibat dari lingkungan (Lefudin, 2014). jika dibandingkan menggunakan teori belajar yang lain, maka Farah Dina Insani menduga teori ini ialah teori yang paling tak berbentuk, karena lebih poly berbicara tentang gagasan dan ilham bukan apa yang dilakukan dalam keseharian seorang (Insani, 2019). Hal terpenting yg diutamakan dalam teori ini artinya lebih menekankan kehidupan kejiwaan manusia, di mana ada berbagai potensi yg khas buat diberdayakan (Insani, 2019).Naning Ma'rifatul Faiqoh serta R.
1.2 Tokoh Tokoh Teori Humanistic
Abraham H. Maslow
Salah satu teori Abraham Maslow yg populer adalah "hierarchy of needs" (hirarki kebutuhan). Tokoh ini dilahirkan pada Brookin, New York di tahun 1908 (Utami, 2020), serta Maslow wafat pada California, Amerika di tahun 1970 (Mujib & Suyadi, 2020). Berkaitan dengan teorinya, Maslow melihat sikap individu menjadi upaya yang dilakukan buat memenuhi kebutuhan hirarki, pada mana insan memiliki motivasi buat melihat kebutuhan yang kebutuhan dalam hidupnya dalam belajar. Hirarki kebutuhan berkenaan dengan fisiologis/dasar, yakni rasa safety dan tentram, dicintai dan disayangin, dihargai serta aktualisasi diri (Herpratiwi, 2016).
Athur Combs