Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Haloo semuanya!! disini aku akan membagikan pengalamanku dalam memilih jalan menuju impian atau mimpi-mimpi yang aku damba-dambakan. Sebelum itu aku juga membuat artikel yang sama tentang pengalamanku tapi dalam judul dan tema yang berbeda.Â
Artikel yang saya tulis pertama kali yaitu "Tragedi pada laporan posisi keuangan yang tak kunjung balance" terdengar seram bukan?, kalau penasaran silahkan klik judul tersebut yang akan membawa kamu ke halaman artikel itu.Â
Jadi mimpi-mimpiku berawal dari ketika aku menduduki bangku SMK pada kelas 10. Dimana waktu itu saya membayangkan betapa menyenangkannya jika bisa bekerja dan tinggal di Jepang. Hanya dengan membayangkannya saja bisa membuatku tersenyum dengan sendirinya.Â
Pada saat itu saya menekuni impian saya dengan mempelajari hal-hal yang mendasar mengenai bahasa Jepang, yaitu dengan mempelajari abjad atau huruf Jepang seperti Hiragana, Katakana, dan Kanji dan juga mempelajari kosakata yang biasa digunakan sehari-harinya.Â
Sekitar kurang lebih 2 minggu, saya mempelajari abjadnya dan saya mendapat hasil yang menurut saya memuaskan. Saya bisa lancar menulis dan membaca huruf hiragana yang saya pelajari meskipun tidak banyak tapi setidaknya ada hasil yang saya dapatkan.Â
Dimana hal itu merupakan langkah awal agar bisa menguasai bahasa Jepang. Sekitar kurang lebih 2 bulan setelah saya hiatus dari belajar bahasa Jepang dikarenakan tugas yang menumpuk semasa korona.Â
Saya memulainya lagi dengan mempelajari huruf katakana dan memperlancar lagi membaca huruf hiragananya. Selain dari buku, saya juga belajar menggunakan aplikasi yang menurut saya pengaplikasiannya mudah dan penjelasannya mudah untuk dipahami.Â
5 bulan sebelum lulus SMK saya memilih untuk bekerja agar saya bisa menabung untuk pergi ke negeri sakura tersebut. Tapi setelah dipikir-pikir saya juga ingin melanjutkan belajar atau sekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Disitulah saya merasa kebingungan dengan pilihan yang saya buat, ditambah lagi saya memiliki 2 pilihan lagi untuk mengambil jurusan sastra jepang/bahasa jepang atau akuntansi.Â
Karena saya berasal dari jurusan akuntansi, akhirnya saya memilih untuk kuliah dengan mengambil jurusan akuntansi. Tapi saya juga ingin bekerja agar saya bisa menabung dan lagi-lagi rasa bimbang menghantuiku dengan pilihan-pilihan yang kubuat.Â
Kemudian saudaraku memberikanku saran agar melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi dengan memilih kelas sore yang merupakan kelas khusus untuk mahasiswa yang sedang bekerja, dan dari sinilah saya memilih jalur yang akan aku tempuh yaitu dengan berkuliah sambil bekerja. Jadi sebenarnya ini cerita tentang pengalaman hidupku dalam memilih jalur untuk masa depan yang akan aku raih.Â
Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf. Untuk yang sedang berjuang meraih mimpi, tetaplah semangat dan jangan lupa berdo'a. Terimakasih Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.