Dekat, memang tak selamanya selalu bersama
Ada, tak selamanya selalu mengerti
Berusaha tetap selalu ada adalah keinginan seiap detikku
Namun, seberapa setianya diri ini untuk tetap melangkah bersamamu adalah keinginanku
Tapi... apalah daya
Melihat kau bersamanya adalah kelemahan jiwa ini
Ingin ku memelukmu dalam kesunyian
Mengantarkan jiwa ini bernostalgia pada waktu itu
Bersama...
Menjejaki cerita yang indah..
Saat kau bersamanya..
Jiwa ini mencoba mengalah...
Memberi waktu antara kau dengannya
Mencoba memahami bahwa hidup ini membutuhkan hal yg baru
Seperti halnya denganmu, kau telah menemukan kehidupan barumu bersama dengannya..
Dengannya, mungkin kau merasa telah menemukan siapa jati dirimu yang sebenarnya..
Andai kau tau..
Jiwa ini tak sanggup menggenggammu lebih erat lagi
Memelukmu sekuat tenaga lagi
Menggandengmu menjelajahi kebersamaan lagi
Sungguh jiwa ini tak kuasa menanggung apa yang sebenarnya terjadi..
Namun, kini kusadar
Bahwa hidup ini membutuhkan keikhlasan
Ikhlas menerima kenyataan bahwa "dulu yang selalu ada tak selamanya ada untuk kita  saat ini"
Percayalah..
Seberubah apapun dirimu..
Ku disini kan tetap menjadi diriku seperti dahulu kala
Berbaliklah jika kau tak sanggup melangkah..
Karna ku disini tetap menganggapmu sebagai saudaraku..
Sebagai sahabatku..
Percayalah...
                            ~putrisei
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H