Hallo sahabat kompasiana...
Well, sudah satu minggu saya tidak menulis. Saya rindu untuk mengutarakan kata-kata yang ada didalam pikiran saya. Hari ini dapat tertuang dalam tulisan dan blog pribadi saya.
Sebelum lebih jauh bercerita, saya mohon maaf tulisan saya kali ini tidak bermaksud menjelekan, menghujat pihak manapun. Saya tidak bermaksud untuk angkuh tapi saya disini hanya miris dengan keadaan yang benar terjadi.
Saya seorang mahasiswi dari universitas swasta di Palembang. Saat ini saya semester akhir bisa dibilang pejuang skripsi. Dengan profesi calon guru linier dengan jurusan saya pendidikan bahasa inggris maka saya wajib melakukan penelitian ke sekolah. Saya melakukan penelitian kuantitatif dimana saya harus benar-benar mengajar kepada anak didik saya disekolah untuk mendapatkan hasil yang akurat dari metode yang saya ajarkan dengan skill siswa adakah signifikan nya dan adakah manfaat nya bagi sistem pembelajaran metode saya tersebut?
Baik pembaca budiman, penelitian yang saya lakukan mengambil sampel kelas 11 SMA populasi disebuah SMA negeri di Palembang.
Dimana saya memilih 2 kelas (eksperimen dan kontrol) dengan total 80 siswa per dua kelas tersebut. Eskseprimen saya mengajar dengan menggunakan metode atau strategi, sedangkan kontrol saya tidak menggunakan metode.
Jadi, singkat cerita saya fokus untuk memperbaiki writing skill mereka dengan menggunakan metode saya. Mereka harus menulis sesuai kemampuan mereka sendiri tentang jenis teks eksposisi analisis dengan topik "Global Warming atau Pemanasan Global".Â
Sentak saya terkejut, mereka menjawab "Miss apa itu Global Warming?". Dari 80 siswa itu mereka sama sekali tidak tahu apa itu pemanasan global dan belum pernah mendengar kata itu dan penjelasan lainnya terkait Global Warming. Miris.
Ini adalah permasalahan yang ada dilapangan ketika saya penelitian mengajar disekolah. Sudah kelas 12 SMA hal sekecil itu mereka saja belum memahami apalagi masalah besar lainnya didunia ini. Prihatin nya karena mereka lebih mengenal istilah K-Pop dan hal asing lainnya. Iya, saya harap cukup istilah Global Warming saja mereka belum paham, semoga hal-hal lain mereka lebih hebat dan cerdas.
Saya tidak bermaksud angkuh, mungkin kita anak 90-an sudah diperkenalkan istilah Global Warming sejak dari Sekolah Dasar. Walaupun mungkin diantara kita masih ada yang lupa atau sulit menjelaskan kembali tentang Global Warming, tapi kita pernah mendengar istilah tersebut.