[caption id="attachment_362692" align="aligncenter" width="300" caption="Para narasumber dalam Dialog Lintas agama di Kota Pekanbaru"][/caption]
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru mengumpulkan sejumlah tokoh agama dari berbagai wilayah di Kota Pekanbaru dalam dialog yang bertemakan Penguatan Kerukunan Umat Beragama Dalam Perspektif Pemerintah dan Tokoh Agama di Aula MDI Kota Pekanbaru pada Senin (29/09).
Sebagai pembicara pertama, Ketua FKUB, H.Ismardi Ilyas, MA menjelaskan kepada peserta dialog bahwa tokoh-tokoh agama adalah motivator dan inisiator kerukunan umat beragama.” Tidak hanya di komunitas agama sendiri, tetapi juga bagi agama lainnya,” jelasnya.
Dalam enam tahun terakhir, FKUB belum menemukan konflik agama yang berakibat pada anarkisme dan radikalisme. “Jika ada persoalan, terutama tentang pembangunan rumah ibadah, FKUB segera menyelesaikan”, ungkapnya.
Seirama dengan itu, narasumber kedua dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang dalam hal ini diwakili oleh Sekum MUI Kota Pekanbaru H. Hasyim menyatakan bahwa kerukunan umat beragama di Kota Pekanbaru masih tergolong baik. Dalam menjalankan tugas, MUI berkomunikasi tidak hanya intern umat Islam, tetapi juga di luar Islam. “Semua agama mengajarkan saling menghormati,” tekannya.
Ditambahkan oleh Binmas Polresta Pekanbaru, AKP Dedy, bahwa landasan kerukunan umat beragama adalah Pancasila. Apabila umat beragama dapat melaksanakan kegiatan agama dengan baik dan maka kehidupan bernegara juga dapat berlangsung dengan baik. “Menjauhi larangan-Nya dan menjalankan kewajiban agama”, jelasnya.
Lanjut Kemenag Pekanbaru, H. Edwar S.Umar M.Ag tidak lupa mengingatkan tokoh-tokoh agama tentang kecenderungan yang timbul di masyarakat adalah sikap ketidakjujuran yang berpotensi menimbulkan gejolak pada kerukunan umat. Untuk itu, tokoh-tokoh agama perlu terus memberikan pemahaman kehidupan yang jujur sesuai dengan nilai-nilai agama.”Sehingga dapat mewujudkan Pekanbaru yang agamais,” paparnya.
Muncul beberapa pertanyaan dari para peserta salah satunya tentang keberadaan ISIS di Kota Pekanbaru. Narasumber menjelaskan bahwa saat ini ISIS (Islamic States Irac and Suriah) belum ada di Kota Pekanbaru. “Dalam pahamnya, siapapun yang tidak mengikuti doktrin ISIS disebut sebagai seorang yang murtad. Untuk itu, masyarakat dan aparat harus bersinergi untuk mencegah masuknya ISIS,” imbau AKP Dedy.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H