Magelang, 24 November 2024 - Projek MBKM Untidar 2024 Â di Desa Balesari berhasil memberikan dampak positif bagi perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya usaha anyaman bambu. Melalui pelatihan yang bekerja sama dengan Kraosan Indonesia, para pengrajin dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan baru untuk meningkatkan inovasi produk, kualitas, dan pemasaran produk.Â
Dengan mengusung tema "Eksplorasi Ragam Produk Kreatif Desa Balesari", Aldy Satriana Hidayat selaku ketua pelaksana menyampaikan harapan dari kegiatan pelatihan ini. "Harapannya dengan adanya kegiatan pelatihan ini, kita bisa membantu ibu-ibu pengrajin Desa Balesari tentang produk dan pemasaran. Sehingga anyaman yang diproduksi bisa dapat beragam bukan hanya besek. Semoga ilmu dan pengetahuan yang didapatkan di pelatihan dapat diterapkan dalam proses produksi sehari-hari."
Kegiatan pelatihan ini diadakan di aula Balai Desa Balesari dengan jumlah 30 peserta. Peserta pelatihan merupakan gabungan dari pengrajin yang berada di Dusun Mojo dan Dusun Kembangsari. Sebelum mengadakan pelatihan, tim projek MBKM melakukan observasi terhadap pengrajin mengenai permasalahan yang dihadapinya. Banyak pengrajin yang mengeluhkan bahwa mereka tidak memiliki pasar dikarenakan produk yang dihasilkan hanya besek saja.
Ibu Tuti (40 tahun), salah satu pengrajin Dusun Mojo mengemukakan bahwa dirinya selama menjadi seorang penganyam jarang mendapatkan pelatihan apalagi untuk produk selain besek. Ia sangat setuju dengan kegiatan pelatihan tersebut dengan harapan produk yang dihasilkan setelah kegiatan pelatihan lebih beragam dan bisa mendapatkan pangsa pasar.Â
Pelatihan ini berkolaborasi dengan pihak Kraosan Indonesia. Kraosan Indonesia merupakan sebuah social enterprise yang bekerja sama dengan ibu-ibu di desa untuk memproduksi dan mengembangkan produk bambu yang berkelanjutan. Pihak Kraosan Indonesia menghadirkan dua orang pemateri dan 3 orang pelatih untuk bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan pengrajin di Desa Balesari.
"Agar produk tidak mudah terkena jamur, setelah irat dipanaskan itu direbus dengan bahan penghambat jamur. Setelah itu baru dipanaskan lagi sampai kering. Insyaallah produk tidak mudah terkena jamur.", kata salah seorang pelatih.
Meskipun ditengah-tengah acara terjadi hujan petir, tetapi tidak mematahkan semangat ibu-ibu pengrajin Desa Balesari. Mereka tetap menyelesaikan tahap demi tahap pembuatan besek eksklusif dan terlihat sangat antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan.
"Terima kasih kepada tim dari Untidar yang sudah mengadakan pelatihan ini. Semoga ilmu yang didapatkan tadi bisa digunakan ibu-ibu pengrajin di Desa Balesari untuk produksi sehari-hari. Selain itu, kita berharap agar bisa dicarikan mitra untuk penjualan produk.", kata salah satu pengrajin.
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama seraya menunjukkan hasil karya masing-masing. Ucapan terima kasih dari tim projek MBKM Untidar diberikan kepada pihak Kraosan Indonesia dan ibu-ibu pengrajin yang sudah meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan pelatihan hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H